Pendahuluan Keracunan Sianida
Keracunan sianida merupakan kondisi kegawatdaruratan medis karena paparan senyawa sianida. Kondisi ini memiliki onset gejala klinis sangat cepat dan dapat berujung pada kematian. Sianida adalah senyawa yang tidak berwarna, berbau seperti almond pahit, serta tersedia sebagai hidrogen dan kalium sianida. Sianida dapat ditemukan pada insektisida, cairan fotografi dan pembersih aksesoris.[1]
Sianida dapat ditemukan dalam bentuk gas (hydrogen cyanide atau cyanogen chloride), sediaan padat (sodium cyanide atau potassium cyanide), dan cyanogens. Bentuk gas seringkali ditemukan pada kebakaran di ruang tertutup, dan dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Sianida juga tersedia dalam vasodilator natrium nitroprusida yang memiliki efek toksik pada pemakaian intravena dosis tinggi atau jangka panjang (>10 mcg/kg/min).[1,14,15,17]
Sianida masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, ingesti, intravena, atau kutaneus. Paparan terhadap sianida bisa terjadi pada kebakaran, melalui makanan, bahan industri misalnya penghasil pestisida atau plastik, atau bahan rumah tangga. Setelah masuk ke dalam tubuh, sianida bekerja cepat menghambat fosforilasi oksidatif, dan mengganggu transpor elektron. Kemudian terjadi hipoksia sel yang progresif dan menyebabkan asidosis metabolik.[1]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)