Pendahuluan Fluorosis Gigi
Fluorosis gigi adalah kelainan pada struktur enamel gigi, dimana enamel akan memiliki bercak (mottled enamel) atau bintik putih pada gigi. Fluorosis disebabkan oleh asupan fluoride yang berlebih pada fase pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, utamanya sebelum usia 8 tahun. Batas asupan fluoride yang aman adalah 0,7 ppm. Jika paparan yang diterima seseorang melebihi batas tersebut, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya fluorosis.[1,2]
Ciri khas fluorosis gigi adalah noda berwarna putih, sedikit buram, dan enamel nampak tidak berkilau pada gigi geligi. Selain itu, gigi juga dapat berlurik, berbintik, dan terdapat noda ekstrinsik berwarna kuning atau cokelat tua. Gigi yang terdampak fluorosis dapat menunjukkan perikymata yang terlihat jelas. Pada kasus parah, bahkan terdapat lubang dan zona hipoplasia pada gigi. Hal ini dapat membuat gigi kehilangan morfologi normalnya.[2,3]
Fluorosis dapat disebabkan oleh konsumsi air minum yang tinggi kandungan fluoride atau garam fluoridasi secara terus menerus dan berlebihan. Selain itu, kandungan fluoride juga dapat ditemukan pada sebagian besar pasta gigi, obat kumur komersial, atau pada produk-produk fluoride yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat. Penggunaan fluoride dapat bermanfaat bagi kesehatan gigi, namun penggunaan berlebihan dapat menimbulkan efek negatif.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)