Pendahuluan Restless Legs Syndrome
Restless legs syndrome (RLS) atau penyakit Willis-Ekbom merupakan gangguan neurologi di mana terdapat urgensi untuk menggerakan anggota tubuh, terutama ekstremitas inferior. Kondisi ini biasanya disertai atau diawali dengan rasa tidak nyaman yang membaik dengan pergerakan, dan memburuk saat istirahat, misalnya di malam hari. Saat beraktivitas, biasanya keluhan berkurang atau menghilang.[1,2]
Penyebab RLS belum diketahui, diduga melibatkan mutasi atau defisiensi gen. RLS lebih banyak terjadi pada wanita, perokok, mereka yang mengonsumsi alkohol dan usia yang lebih tua.
Dahulu, RLS diklasifikasikan berdasarkan etiologinya menjadi primer dan sekunder. Penyebab sekunder yang dikaitkan dengan RLS adalah gagal ginjal kronis, defisiensi besi, dan kehamilan terutama trimester 3. Namun, RLS sekunder dari kondisi ini diperkirakan sebagai komplikasi keadaan klinis tersebut, sehingga istilah RLS sekunder sudah tidak disarankan lagi.[2–6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)