Pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum merupakan bentuk berat dari keluhan mual dan muntah pada kehamilan atau emesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum ditandai dengan mual dan muntah persisten yang disertai ketosis. Pasien hiperemesis gravidarum juga mengalami penurunan berat badan sebesar lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil. Hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan asam-basa, defisiensi nutrisi, hingga kematian. Hiperemesis berat yang membutuhkan rawat inap terjadi pada 0,3% hingga 3% kehamilan.[1-3]
Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui pasti. Namun terdapat beberapa teori yang dirumuskan para ahli, seperti adanya pengaruh perubahan hormon, disfungsi gastrointestinal, infeksi, gangguan keseimbangan dan penciuman, serta aspek psikologis. Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu peningkatan massa plasenta pada kehamilan molar atau multipel, riwayat intoleransi terhadap kontrasepsi berbasis estrogen, konsumsi multivitamin prenatal, serta riwayat migraine.[3,4]
Tidak ada konsensus mengenai kriteria diagnosis hiperemesis gravidarum yang spesifik, namun kondisi hiperemesis gravidarum biasanya merujuk pada mual dan muntah yang berat pada kehamilan. Meskipun jarang, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi berat pada ibu hamil.[3,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)