Pendahuluan Hiperplasia Endometrium
Hiperplasia endometrium merupakan proliferasi ireguler kelenjar endometrium, dengan peningkatan rasio antara kelenjar dengan stroma. hiperplasia endometrium dapat dibagi menjadi dua diagnosis, yaitu hiperplasia endometrium non atipik (hiperplasia jinak) dan atipik (endometrial intraepithelial neoplasia / EIN). Hiperplasia endometrium atipik memiliki risiko kanker endometrium yang lebih besar.[1,2]
Sekitar 133 per 100.000 wanita di Amerika Serikat setiap tahunnya mengalami hiperplasia endometrium, di mana 5% mengalami progesivitas menjadi kanker endometrium. Proses terjadinya hiperplasia endometrium telah dihubungkan dengan stimulasi kronik estrogen terhadap endometrium dan tidak terbentuknya progesterone dalam tubuh.[1-4]
Beberapa keadaan, seperti menopause, obesitas, dan sindrom ovarium polikistik, dapat menyebabkan hiperplasia endometrium. Diagnosis hiperplasia endometrium umumnya didapatkan dari hasil investigasi keluhan perdarahan uterus abnormal.[5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)