Pendahuluan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Sesuai namanya, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan Staphylococcus aureus yang bersifat resisten terhadap antibiotik β-lactam, terutama methicillin. Infeksi MRSA adalah salah satu penyebab utama infeksi yang didapat di rumah sakit dan telah dikaitkan dengan peningkatan morbiditas, mortalitas, lama rawat inap, dan beban biaya yang signifikan.[1]
Sifat resistensi MRSA terhadap methicillin disebabkan oleh adanya kompleks Staphylococcal cassette chromosome mec (SCCmec) yang mengandung gen penyandi protein penyebab resistensi.[2-4] Berdasarkan sumber patogennya, infeksi MRSA dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu health care-associated (HA-MRSA), community-associated (CA-MRSA), dan livestock-associated (LA-MRSA).[5-8]
Meskipun lokasi kolonisasi MRSA yang paling umum adalah nares anterior, S. aureus (termasuk MRSA) juga dapat ditemukan di tenggorokan, aksila, rektum, selangkangan, atau perineum. MRSA sering berkolonisasi di lebih dari satu lokasi. Terdapat studi yang mengindikasikan bahwa saat ini kolonisasi tenggorokan lebih umum daripada hidung, sehingga pemeriksaan yang dilakukan hanya di hidung akan melewatkan deteksi banyak orang yang terpajan.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)