Pendahuluan Toxoplasmosis
Toxoplasmosis merupakan infeksi akibat protozoa Toxoplasma gondii yang secara umum dapat menyerang sistem saraf pusat, retina, otot jantung dan otot rangka. Toksoplasma dapat menyerang pada janin hingga manusia dewasa. Penularan pada janin terjadi secara vertikal (penularan dari ibu ke janin yang melewati sawar plasenta). Parasit ini bersifat obligat intraselular, artinya tidak dapat bereproduksi di luar inang. [1]
Toxoplasmosis pada dewasa sering kali asimtomatik atau menyebabkan gejala nonspesifik (flu-like symptoms). Toxoplasmosis dapat dikelompokkan menjadi toxoplasmosis akuisata pada pasien imunokompeten, toxoplasmosis akuisata atau teraktivasi ulang pada pasien imunodefisien. toxoplasmosis okular, dan toxoplasmosis kongenital.[5-7,21]
Diagnosis toxoplasmosis pada pasien imunokompeten memerlukan pemeriksaan serologi karena gejala bersifat ringan dan nonspesifik. Pemeriksaan fisik dan anamnesis berperan pada pasien imunokompromais dan anak-anak, terutama pada bayi yang berisiko terkena toxoplasmosis kongenital. Pada kasus ini, pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan oftalmologi sangat penting untuk menegakkan diagnosis secara dini.[5,6,25,26]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)