Pendahuluan EEG
Electroencephalography atau EEG merupakan tes merekam aktivitas listrik dalam otak. Biasanya dokter menganjurkan pemeriksaan ini untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit di dalam otak, seperti epilepsi, gangguan tidur, diffuse encephalopathy, atau penyakit Alzheimer.[1-3]
Selain itu, EEG dapat juga digunakan untuk keperluan operasi, yakni untuk memonitor kedalaman anestesi disaat tindakan pembedahan. Saat dilakukan prosedur EEG, elektroda berupa lempengan logam kecil ditempelkan pada kulit kepala pasien. Elektroda ini mampu mendeteksi gelombang elektrik yang dihasilkan oleh aktivitas otak, yang kemudian muncul sebagai grafik pada layar komputer atau berupa rekaman yang dapat dicetak pada kertas.[1-4]
Sel otak selalu aktif meskipun saat seseorang tidur, selain itu sel otak melakukan komunikasi melalui impuls elektrik. Hampir tidak ada komplikasi yang disebabkan oleh pemeriksaan ini, karena EEG merupakan pemeriksaan penunjang non invasive yang relatif aman untuk pasien.[2-4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)