BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Oleh :
dr.Petty Atmadja, Sp.PK

Pemeriksaan natriuretic peptides, yaitu brain natriuretic peptide (BNP) dan N-terminal prohormone of brain natriuretic peptide (NT-proBNP) telah digunakan secara global sebagai penanda diagnostik dan prognostik gagal jantung. Natriuretic peptide adalah hormon dengan efek diuretik dan vasodilatasi yang disekresikan terutama di ventrikel kiri jantung sebagai mekanisme kompensasi terhadap tekanan berlebih.

Lebih dari 26 juta individu di seluruh dunia menderita gagal jantung dan disfungsi jantung lainnya. Prevalensi gagal jantung di Indonesia berdasarkan data tahun 2013 adalah 0,13%, tertinggi di Jawa Barat. Diagnosis dini gagal jantung sangat penting karena penyakit ini memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi.

Penegakkan diagnosis gagal jantung membawa tantangan tersendiri karena keterbatasan manifestasi klinis yang khas dan sering terjadi bersamaan dengan komorbid lain. Pasien sering datang dengan keluhan dispnea tidak spesifik, sehingga membutuhkan berbagai modalitas pemeriksaan sebagai evaluasi awal. Gagal jantung umumnya didiagnosis berdasarkan kombinasi riwayat pasien, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi (EKG)rontgen toraksechocardiography, dan pemeriksaan natriuretic peptide.[1-4]

Referensi