Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Gut-brain axis merupakan konsep yang kontroversial, sehingga dipertanyakan apakah hal ini merupakan fakta atau hanya mitos semata. Penelitian pada hewan dan penelitian awal pada manusia telah membuktikan konsep ini. Namun, potensi aplikasi klinisnya, baik untuk penyakit neuropsikiatri, maupun untuk penyakit lainnya, masih perlu dibuktikan melalui uji klinis.

Gut brain axis atau terkadang juga dikenal sebagai microbiota-gut-brain axis adalah mekanis pertukaran sinyal dua arah antara saluran gastrointestinal dengan sistem saraf pusat. Gut brain axis diatur oleh milyaran mikroorganisme yang ada dalam usus.[1]

Seiring waktu, semakin banyak bukti klinis maupun preklinis yang mendukung keterlibatan mikrobiota sebagai faktor suseptibilitas terjadinya berbagai gangguan neuropsikiatri, antara lain penyakit Alzheimer, autism spectrum disorder, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan stroke.[2,3]

Referensi