Jangan Tunda Pemberian Analgesik pada Akut Abdomen

Oleh :
dr. Sonny Seputra, Sp.B, M.Ked.Klin, FINACS

Praktik bedah tradisional selama ini mengajarkan untuk tidak memberikan analgesik pada kasus akut abdomen sebelum diagnosis ditetapkan atau sebelum keputusan untuk operasi diambil. Obat analgesik dikhawatirkan dapat menimbulkan efek "menutupi"/masking effect  tanda-tanda dari akut abdomen, yang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis atau kesalahan pengambilan keputusan operasi.

Penundaan pemberian analgesik pada pasien akut abdomen akan memberikan rasa tidak nyaman serta nyeri yang berkepanjangan pada pasien. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemberian analgesik pada kasus akut abdomen tidak mengganggu penetapan diagnosis atau pengambilan keputusan operasi.

Akut abdomen adalah nyeri abdomen non traumatik dengan intensitas tinggi yang timbul secara tiba-tiba dalam durasi maksimum 5 hari. Akut abdomen merupakan kasus yang cukup banyak dan menyumbang sebesar 10% dari total kedatangan pasien di instalasi gawat darurat. Sebagian besar kasus akut abdomen membutuhkan manajemen operasi. Penyebab tersering dari kasus akut abdomen antara lain: apendisitis, divertikulitis, kolesistitis, dan ileus obstruktif.[1]

Referensi