Pendahuluan Pyridostigmine
Pyridostigmine adalah agen kolinergik yang digunakan dalam pengobatan myasthenia gravis. Pyridostigmine meningkatkan kadar asetilkolin ekstraseluler pada neuromuscular junction dengan mengganggu pemecahan oleh asetilkolinesterase. Peningkatan asetilkolin menyebabkan peningkatan transmisi saraf, yang efektif memperbaiki gejala myasthenia gravis.[1,2]
Pyridostigmine adalah obat yang paling umum digunakan dalam pengobatan gejala myasthenia gravis. Myasthenia gravis merupakan penyakit autoimun yang melibatkan disfungsi pada neuromuscular junction, paling sering disebabkan oleh autoantibodi terhadap reseptor asetilkolin (AChR).[2-5]
Selain untuk myasthenia gravis, pyridostigmine juga digunakan sebagai terapi reversal untuk agen pemblokade neuromuskular seperti atracurium dan vecuronium. Efek samping umum dari pyridostigmine adalah diare, sakit perut, dismenore, peningkatan flatus, mual, serta urgensi dan frekuensi buang air kecil.[2]
Di Indonesia, pyridostigmine tersedia dalam merek dagang Mestinon®.[8]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Pyridostigmine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Relaksan otot perifer dan penghambat kolinesterase[4] |
Subkelas | Obat untuk myasthenia gravis[4] |
Akses | Resep[4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[10] Kategori TGA: C[9] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI[2] |
Anak-anak | Keamanan dan efikasi pada anak tidak diketahui, tetapi telah digunakan untuk juvenile myasthenia gravis[2] |
Infant | Keamanan dan efikasi tidak diketahui[2] |
FDA | Approved[1,2] |