Pendahuluan Imatinib
Imatinib merupakan suatu penghambat BCR-ABL1 kinase selektif, yang digunakan untuk terapi berbagai jenis leukemia, sindroma mielodisplastik, dan gastrointestinal stromal tumor (GIST). Imatinib menghambat protein BCR-ABL dengan mengikat kantong ATP di situs aktif, sehingga mencegah fosforilasi downstream protein target.[1,2]
Efek samping yang paling sering dilaporkan pada penggunaan imatinib diantaranya edema, mual, muntah, kram otot, nyeri muskuloskeletal, diare, ruam, kelelahan, dan nyeri perut. Kecelakaan kendaraan bermotor juga telah dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi imatinib akibat efek samping pusing, penglihatan kabur, atau mengantuk.[1,3]
Pada beberapa kasus, seperti mastositosis dan gangguan mieloproliferatif, pemberian premedikasi perlu dipertimbangkan sebelum penggunaan imatinib. Contoh premedikasi yang umum dipakai adalah prednison 1–2 mg/kg selama 1–2 minggu bersamaan dengan terapi imatinib saat memulai terapi untuk mengurangi risiko toksisitas jantung hipereosinofilik.[3]
Di Indonesia, Imatinib tersedia dalam merek dagang Glivec®, Tykonib®, Imatax®, Imafer®, Tibisan®, Tinibat®, Nivec®, Itib®, dan Leukivec®.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Imatinib
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antineoplastik, Imunosupresan, dan Obat Terapi Paliatif[5] |
Subkelas | Sitotoksik[5] |
Akses | Resep[4,5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: D[6] Kategori TGA: D[7] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke air susu ibu[3] |
Anak-anak | Keamanan dan kemanjuran ditunjukkan hanya pada anak-anak dengan Ph+ leukemia myeloid kronik dan Ph+ leukemia limfoblastik akut[3] |
Infant | |
FDA | Approved[3] |