Effects of Cuff Size on the Accuracy of Blood Pressure Readings
Ishigami J, Charleston J, Miller ER 3rd, Matsushita K, Appel LJ, Brady TM. JAMA Internal Medicine. 2023;183(10):1061-1068. https://10.1001/jamainternmed.2023.3264
Abstrak
Latar Belakang: Pedoman praktik klinis merekomendasikan pemilihan cuff atau manset dengan ukuran yang sesuai berdasarkan lingkar tengah lengan sebelum mengukur tekanan darah. Menurut peneliti, dampak kesalahan pemilihan cuff pada pengukuran tekanan darah menggunakan perangkat otomatis belum diketahui.
Tujuan: Untuk menentukan efek dari cuff reguler vs ukuran cuff yang sesuai terhadap pengukuran tekanan darah pada mesin pengukur tekanan darah otomatis.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis cross over pada komunitas dengan berbagai ukuran lingkar lengan tengah, yang berlangsung antara 16 Maret dan 25 Oktober 2021, di Baltimore, Maryland. Peserta direkrut melalui acara pemeriksaan tekanan darah di pasar makanan umum dan fasilitas perawatan lansia, pengiriman surat yang ditargetkan ke peserta penelitian sebelumnya, penempatan brosur penelitian di klinik hipertensi di Universitas Johns Hopkins, dan rujukan dari dokter yang memberikan perawatan hipertensi kepada orang dewasa.
Intervensi: Peserta menjalani 4 set pengukuran tekanan sebanyak 3 kali per set. Tiga set awal menggunakan ukuran cuff yang diacak dari sesuai, terlalu kecil, maupun terlalu besar untuk ukuran lengan dan pengukuran terakhir dilakukan dengan cuff yang sesuai dengan ukuran lengan pasien.
Luaran Utama dan Pengukuran: Luaran utama adalah perbedaan tekanan darah dengan ukuran cuff reguler dibandingkan dengan ukuran cuff yang sesuai. Luaran sekunder penelitian ini adalah perbedaan tekanan darah dengan ukuran cuff yang lebih kecil atau terlalu besar untuk lengan pasien dibandingkan dengan ukuran cuff yang sesuai. Hasil penelitian ini distratifikasi dengan tekanan darah sistolik ≥130 mmHg atau <130 mmHg dan indeks massa tubuh ≥30 atau <30.
Hasil: Sebanyak 195 subjek, rerata usia 54±16 tahun, 67 (34%) laki-laki, 132 (68%) ras kulit hitam, 100 (51%) dengan hipertensi, menjalani randomisasi untuk diikutkan pada penelitian. Pada subjek yang membutuhkan ukuran cuff kecil, penggunaan cuff reguler menghasilkan tekanan darah lebih rendah yang bermakna secara statistik. Sebaliknya, pada subjek yang membutuhkan ukuran cuff besar atau ekstra besar, penggunaan ukuran cuff yang lebih kecil menghasilkan tekanan darah sistolik yang lebih tinggi yang bermakna secara statistik.
Untuk luaran sekunder, penggunaan ukuran cuff terlalu besar atau terlalu kecil 1 hingga 2 ukuran lebih banyak ditemukan pada subjek yang memerlukan ukuran cuff lebih besar. Hasil penelitian ini konsisten dengan analisis yang distratifikasi dengan tekanan darah sistolik dan indeks massa tubuh.
Kesimpulan: Pada uji klinis ini, penggunaan cuff yang tidak sesuai menghasilkan pengukuran tekanan darah yang tidak akurat. Hal ini terutama mengkhawatirkan di tempat di mana 1 cuff tekanan darah biasa digunakan secara rutin pada semua individu, berapapun ukuran lengannya.
Ulasan Alomedika
Hipertensi merupakan faktor risiko utama berbagai gangguan kardiovaskular. Pasien dengan hipertensi membutuhkan perawatan yang berkelanjutan, dengan penyesuaian terapi sangat bergantung pada keberhasilan kontrol tekanan darah. Untuk itu, pengukuran tekanan darah yang akurat merupakan suatu hal yang wajib.
Ulasan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan uji coba lintas acak terhadap orang dewasa yang tinggal di komunitas dengan beragam lingkar lengan tengah, yang dilaksanakan antara tanggal 16 Maret hingga 25 Oktober 2021, di Baltimore, Maryland. Partisipan direkrut melalui kegiatan sosial masyarakat, panti wredha, maupun undangan terbuka melalui surat elektronik pada peserta penelitian sebelumnya.
Intervensi yang dilakukan adalah partisipan menjalani 4 set pengukuran tekanan darah yang dilakukan 3 kali, dengan urutan acak menggunakan cuff tekanan darah yang sesuai, terlalu kecil, atau terlalu besar untuk tiga set pertama; set keempat dari pengukuran tiga kali selalu dilakukan dengan cuff tekanan darah yang sesuai.
Mengingat sederhananya penelitian ini, tidak ada drop out yang dilaporkan. Pengukuran tekanan darah dilakukan antara pukul 09.00-18.00 dengan protokol yang sama diaplikasikan kepada seluruh peserta penelitian, yaitu kandung kemih kosong, didahului 2 menit jalan sebelum pengukuran dilakukan diikuti dengan 5 menit waktu istirahat.
Luaran utama dari penelitian ini adalah perbedaan tekanan darah rata-rata saat diukur dengan cuff tekanan darah reguler dibandingkan dengan cuff tekanan darah yang sesuai. Luaran sekunder adalah perbedaan tekanan darah saat menggunakan cuff tekanan darah yang terlalu kecil atau terlalu besar dibandingkan dengan cuff tekanan darah yang sesuai di semua ukuran cuff. Hasil juga dipisahkan berdasarkan tekanan darah sistolik (≥130 mmHg vs <130 mmHg) dan indeks massa tubuh (IMT).
Ulasan Hasil Penelitian
Penelitian ini melibatkan 195 subjek dengan 34% adalah laki-laki dan rerata IMT 28 kg/m2. Pada subjek yang membutuhkan ukuran cuff kecil, penggunaan cuff reguler menghasilkan tekanan darah lebih rendah yang bermakna secara statistik, dengan rerata perbedaan tekanan darah sistolik 4,8 mmHg.
Sebaliknya, pada subjek yang membutuhkan ukuran cuff besar atau ekstra besar, penggunaan ukuran cuff yang lebih kecil menghasilkan tekanan darah sistolik yang lebih tinggi, dengan rerata perbedaan tekanan darah sistolik 4,8 mmHg. Hasil-hasil ini konsisten dalam analisis lanjutan berdasarkan tekanan darah sistolik dan indeks massa tubuh.
Kelebihan Penelitian
Metode desain uji silang acak memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang lebih kuat tentang perbedaan pengukuran tekanan darah antara cuff yang sesuai dan tidak sesuai. Inklusi partisipan yang mewakili beragam lingkar lengan tengah dan berbagai karakteristik demografis juga memperkuat generalitas hasil penelitian ini.
Selain itu, penelitian ini juga menyediakan informasi yang berguna bagi praktisi kesehatan, terutama dalam hal pemilihan cuff tekanan darah yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan akurasi pengukuran tekanan darah dan, pada gilirannya, manajemen hipertensi.
Limitasi Penelitian
Walaupun desain uji silang acak telah digunakan, masih ada potensi untuk bias yang tidak terkendali, terutama terkait dengan faktor-faktor yang tidak teramati yang mungkin memengaruhi hasil pengukuran tekanan darah, misalnya toleransi aktivitas fisik individual, derajat hipertensi, dan konsumsi antihipertensi.
Selanjutnya, meskipun penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang penggunaan cuff tekanan darah yang tepat, penelitian lanjutan mungkin diperlukan untuk mengeksplorasi implikasi klinis dari perbedaan dalam pengukuran tekanan darah yang disebabkan oleh penggunaan cuff yang tidak sesuai.
Aplikasi Penelitian di Indonesia
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya penggunaan cuff tekanan darah yang sesuai untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan. Mengingat banyaknya pasien hipertensi di Indonesia dan sangat jarangnya layanan kesehatan menggunakan cuff berbeda untuk setiap pasien, penelitian ini menekankan betapa pentingnya melakukan pemeriksaan dengan prosedur yang baik.