Pendahuluan Hemangioma Infantil
Hemangioma infantil merupakan tumor vaskular yang paling sering terjadi pada anak. Hemangioma infantil seringkali muncul pada beberapa minggu awal kelahiran, paling sering muncul pada usia 2 minggu dan secara cepat berproliferasi dalam 6–10 bulan. Setelah 7–10 tahun, hemangioma secara spontan mengalami regresi.[1,2]
Patogenesis hemangioma infantil masih belum diketahui secara pasti. Studi terkini menyatakan hemangioma infantil terjadi karena adanya respon pluripoten stem cell terhadap stimuli seperti hipoksia dan sistem renin-angiotensin.
Faktor risiko hemangioma infantil di antaranya adalah jenis kelamin perempuan, berat badan lahir rendah, kehamilan kembar, terapi progesteron, dan riwayat keluarga. Tampilan klinis hemangioma infantil berbeda-beda bergantung pada kedalaman dan distribusinya.[1,2]
Diagnosis hemangioma infantil dapat ditegakkan secara klinis maupun dengan pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Pemeriksaan ultrasonografi dengan frekuensi tinggi dapat membantu diagnosis banding terutama pada lesi subkutan. [1,2]
Terapi pada hemangioma infantil berupa observasi. Terapi medikamentosa dan intervensi dibutuhkan jika terdapat indikasi yang dinilai dengan skoring Hemangioma Severity Scale. Hemangioma infantil yang perlu diwaspadai, yaitu pada komplikasi yang membahayakan nyawa, gangguan fungsional, ulserasi, anomali struktur yang berhubungan dengan tubuh bagian atas (sindrom PHACE) dan bawah (sindrom LUMBAR), atau kemungkinan adanya cacat permanen.[3,4]
Terapi medikamentosa sistemik yang dapat diberikan yaitu propranolol, kortikosteroid, sirolimus, atau terapi sistemik lain sebagai alternatif seperti captopril dan vinkristin. Sementara, terapi topikal yang dapat diberikan, yaitu timolol dan kortikosteroid poten. Selain itu, laser dapat digunakan sebagai terapi intervensi.[3–5]