Pendahuluan Abses Periapikal
Abses periapikal merupakan suatu kondisi di mana terdapat deposit pus pada jaringan sekitar akar gigi. Abses ini terjadi ketika bakteri yang menginvasi pulpa menyebar melalui foramen apikal dan menginfeksi jaringan di sekitar akar gigi.[1-5]
Patofisiologi abses periapikal melibatkan serangkaian peristiwa yang dimulai dengan infeksi bakteri pada jaringan pulpa. Infeksi dapat terjadi akibat karies, nekrosis pulpa, atau inflamasi akibat trauma dental. Infeksi pada pulpa kemudian akan menginisiasi terjadinya pulpitis. Jika infeksi ini tidak dapat dinetralisir oleh sel imun, maka bakteri akan menyebar melalui foramen apikal ke jaringan sekitar. Hal ini akan menyebabkan proses inflamasi berlanjut sehingga menimbulkan pus.[3,5-7]
Penyebab utama abses periapikal adalah bakteri. Beberapa faktor yang dapat memicu atau mempermudah terjadinya abses ini meliputi karies gigi, trauma gigi, perawatan saluran akar (PSA) atau restorasi yang tidak adekuat sehingga menimbulkan infeksi sekunder, penyebaran infeksi dari gigi tetangga, menurunnya imunitas, dan kondisi sistemik yang menyebabkan rendahnya ketahanan tubuh terhadap infeksi.[6,8]
Diagnosis abses periapikal dapat ditegakkan melalui pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang radiografi. Gejala abses periapikal umumnya meliputi nyeri hebat pada gigi tertentu atau area rahang, pembengkakan gingiva, peningkatan sensitivitas terhadap suhu dan tekanan ekstrem, hingga demam. Pemeriksaan radiografi akan membantu dokter gigi untuk menegakkan diagnosis dan membantu menilai sejauh mana infeksi yang telah terjadi.[8-11]
Penatalaksanaan abses periapikal melibatkan serangkaian tindakan medis untuk mengobati infeksi dan mengurangi gejala serta komplikasi yang mungkin timbul. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada kasus ini meliputi drainase abses, pengobatan antibiotik, perawatan gigi tambahan, manajemen dan pengendalian nyeri, pemantauan, hingga perubahan gaya hidup pasien agar hal serupa tidak terjadi di masa depan.[7,12-14]