Pendahuluan Kista Dentigerous
Kista dentigerous atau kista folikular adalah lesi kistik yang terbentuk di sekitar mahkota gigi yang belum erupsi, terutama pada gigi molar ketiga atau gigi bungsu. Kista ini umumnya berkembang dari sisa-sisa jaringan epitel, yang melibatkan kantung gigi yang belum pecah.[1,2]
Perkembangan kista dentigerous melibatkan folikel gigi yang terlalu besar dan tidak dapat menyelesaikan proses erupsi gigi secara normal. Etiologi kista dentigerous belum sepenuhnya dipahami. Namun, faktor genetik, trauma, serta infeksi pada folikel gigi dapat berkontribusi pada pembentukan kista.[3-8]
Sebanyak 70% dari kasus kista dentigerous terjadi di mandibula. Meskipun kista ini bisa terjadi pada berbagai kelompok usia, kebanyakan kasus terjadi pada remaja dan dewasa muda.[9-16]
Diagnosis pasti kista dentigerous ditegakkan dengan rontgen gigi. Sebagian besar kasus kista dentigerous tidak memiliki gejala sakit atau nyeri, sehingga sering luput dari pengamatan. Keluhan utama yang membawa pasien ke dokter gigi biasanya karena gigi bungsu tidak kunjung erupsi atau ada pembengkakan di wajah.[17-18]
Tindakan bedah dibutuhkan untuk mengangkat kista dentigerous dan menghilangkan jaringan yang terkena. Pengangkatan kista dapat dilakukan dengan teknik marsupialisasi atau enukleasi, tergantung pada ukuran dan kompleksitas posisi kista. Setelah diangkat, prognosis kista dentigerous umumnya baik. Namun, penting untuk memantau pasien secara berkala untuk memastikan tidak ada rekurensi atau komplikasi pascaoperasi.[19-23]