Diagnosis Cedera Otak Traumatik
Diagnosis cedera otak traumatik diawali dengan menentukan derajat keparahan dari cedera tersebut apakah berat, sedang atau ringan. Pemeriksaan awal dilakukan bersamaan dengan primary survey, sesuai dengan pedoman Advanced Trauma Life Support. Setelah semua kemungkinan kondisi mengancam nyawa tertangani, barulah secondary survey yang terdiri dari anamnesis yang terfokus, pemeriksaan fisik secara head-to-toe dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan kepala khususnya pada cedera otak traumatik yang berat dimulai.
Namun, berbeda dengan orang dewasa yang umumnya menunjukkan manifestasi klinis cukup jelas, manifestasi klinis cedera otak traumatik pada populasi bayi bisa sulit dikenali karena bersifat kurang spesifik, sehingga dokter perlu memberikan perhatian lebih pada populasi anak.[28,29]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)