Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sindrom Nyeri Miofasial monika-natalia 2023-02-01T15:00:34+07:00 2023-02-01T15:00:34+07:00
Sindrom Nyeri Miofasial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sindrom Nyeri Miofasial

Oleh :
dr. David Susanto, Sp.N, FINA
Share To Social Media:

Sindrom nyeri miofasial adalah kondisi nyeri muskuloskeletal yang berasal dari otot rangka dan fasia yang tegang dan terlokalisir, atau disebut sebagai myofascial trigger point (MTrPs). Umumnya kondisi ini muncul akibat penggunaan otot yang berlebihan.

Gejala motorik pada sindrom nyeri miofasial dapat berupa kelemahan otot, terbatasnya gerakan, dan kekakuan otot. Gejala sensorik dapat berupa nyeri tekan, nyeri alih, hiperalgesia, atau alodinia. Gejala otonom dapat berupa berkeringat berlebihan, hiperaktivitas pilomotor, perubahan suhu kulit, lakrimasi, dan salivasi.[1]

Sindrom Nyeri Miofasial-min

Sindrom nyeri miofasial diduga disebabkan oleh ketegangan dan kontraksi serat otot berlebihan yang menyebabkan iritasi kontinu. Diagnosis umumnya ditegakkan berdasarkan temuan klinis, seperti nyeri spontan yang terlokalisir, teraba adanya benjolan atau gumpalan pada lokasi nyeri, nyeri tekan pada area benjolan, dan penurunan ruang gerak pada lokasi nyeri.[1,2]

Tata laksana non farmakologis diberikan bersamaan dengan terapi farmakologis untuk membantu meringankan gejala. Intervensi non farmakologis dapat berupa dry needling dan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).

Terapi farmakologis meliputi pemberian analgesik topikal seperti diklofenak. Pilihan lain adalah anestesi topikal dengan krim lidocaine ataupun capsaicin. Terapi dengan antidepresan trisiklik, muscle relaxant, dan injeksi toksin botulinum juga dapat dipilih.[1-3]

Referensi

1. Galasso A, Urits I, An D, et al. A Comprehensive Review of the Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Curr Pain Headache Rep, 2020. 24, 43. https://doi.org/10.1007/s11916-020-00877-5
2. Urits I, Charipova K, Gress K, Schaaf AL, et al. Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Best Practical & Research Clinical Anaesthesiology. 2020. 34 : 427- 448.
3. Das R, Jhajharia B. Fascia and Myofascial Pain Syndrome – An Overview. Asian Pac. J. Health Sci. 2022. 9(4) : 228-232.

Patofisiologi Sindrom Nyeri Miof...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Oktober 2023, 15:22
Nyeri paha tidak sembuh-sembuh
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Pasien usia 29 tahun. Pekerjaan mahasiswa.Keluhan utama, nyeri di paha bagian depan, kedua kaki, sudah 7 hari ini.Sebelumnya, pasien mengalami hemorroid...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.