Menunggu terjadinya autoamputasi umum dipilih dibandingkan operasi amputasi pada pasien kaki diabetik dengan gangren kering, terutama akibat pertimbangan aspek ekonomi atau ketakutan terhadap pembedahan. Walau demikian, terdapat peningkatan risiko perburukan kondisi hingga sepsis yang perlu diwaspadai jika prosedur autoamputasi dipilih. Sebaliknya, operasi amputasi akan meningkatkan kualitas hidup dan mobilitas pasien, serta menurunkan risiko amputasi organ yang lebih luas.
Gangren terjadi karena berkurangnya pasokan darah di jaringan tubuh yang mengarah ke nekrosis. Kondisi ini dapat timbul karena cedera, infeksi, atau kondisi kesehatan lainnya, terutama diabetes. Gangren diklasifikasikan sebagai gangren kering, basah, dan gas. Gangren kering adalah suatu kondisi yang melibatkan kematian jaringan dan menyebabkan jaringan menjadi kering, gelap, dan mumifikasi karena oklusi arteri. Gangren kering terjadi secara bertahap, berkembang perlahan, dan mempengaruhi ekstremitas bawah tubuh (jari kaki dan kaki) karena pasokan darah yang tidak mencukupi ke jaringan.[1]
Gangren kering sangat umum pada individu yang menderita arteriosklerosis, dislipidemia, diabetes mellitus, dan merokok. Sesuai laporan global International Diabetes Federation pada tahun 2015, 9,1-26,1 juta orang dengan diabetes mengidap ulkus diabetikum di kaki, yang selanjutnya dapat menyebabkan gangren. Pada kaki diabetik dengan gangren kering, karena nekrosis, jaringan menjadi menyusut, menghitam dan kemudian terlepas dengan sendirinya. Hal ini dikenal sebagai autoamputasi yang biasanya dilakukan karena adanya garis demarkasi yang jelas. Namun, autoamputasi ini perlu dipertimbangkan secara matang karena dapat menyebabkan infeksi dan memperparah kondisi.[2]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Wahbi A A. Jun 2018. Autoamputation of diabetic toe with dry gangrene: a myth or a fact? Available from: https://www.dovepress.com/autoamputation-of-diabetic-toe-with-dry-gangrene-a-myth-or-a-fact-peer-reviewed-fulltext-article-DMSO#ref11
2. Fikri R, Bicknell CD, Bloomfield LM, et al. Awaiting autoamputation: a primary management strategy for toe gangrene in diabetic foot disease. Diabetes Care. 2011;34(8):e134. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3142052/
3. Hilton JR, Williams DT, Beuker B, Miller DR, Harding KG. Wound dressings in diabetic foot disease. Clin Infect Dis.2004;39(2):S100–S103. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15306987
4. Kavitha KV, Tiwari S, Purandare VB, Khedkar S, Bhosale SS, Unnikrishnan AG. Choice of wound care in diabetic foot ulcer: a practical approach. World J Diabetes. 2014;5(4):546–556. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4127589/
5. Issa AA, Newman M, Simman R. Toe necrosis, etiologies and management, a case series. J Am Coll Clin Wound Spec. 2014;5(2):26–35. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4495748/
6. Weledji EP, Fokam P. Treatment of the diabetic foot – to amputate or not? BMC Surg. 2014;14:83. Available from: https://bmcsurg.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2482-14-83
7. IDF.org. Brussels, Belgium. 2009. IDF Diabetes Atlas. International Diabetes Federation. 4th edition: 1–104. Available from: https://www.idf.org/e-library/epidemiology-research/diabetes-atlas/21-atlas-4th-edition.html. Accessed May 22, 2019.
8. John RP. A study to assess the knowledge regarding foot care among diabetic patients attending OPD’S at selected hospitals of Lucknow. SSRG Int J Nurs Health Sci. 2017;3(2):7–9. Available from: http://www.internationaljournalssrg.org/IJNHS/2017/Volume3-Issue2/IJNHS-V3I2P102.pdf
9. Mat Saad AZ, Khoo TL, Halim AS. Wound bed preparation for chronic diabetic foot ulcers. ISRN Endocrinol. 2013;2013:608313. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3586512/
10. Vascular.org. Chicago, IL, USA: Vascular tests, Society for Vascular Surgery. Available from: https://vascular.org/patient-resources/vascular-tests. Accessed May 22, 2019.
11. Kaushik R, Sree BS, Attri AK. Spontaneous auto-amputation of the foot in a case of diabetes, atherosclerosis and gangrene. J Indian Med Assoc. 2002;100(9):573–574. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12455391
12. Elsharawy MA. Outcome of midfoot amputations in diabetic gangrene. Ann Vasc Surg. 2011;25(6):778–782. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21514113
13. Petkov R, Gavrailov M, Gavrailov N, et al. [Surgical treatment of the diabetic septic foot]. Khirurgiia (Sofiia).2004;60(2):22–24. Bulgarian. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15704759