Positive and Negative Syndrome Scale - Excited Component (PANSS-EC) diukur dengan cara memberikan nilai pada komponen gaduh gelisah, ketegangan, permusuhan, tidak kooperatif, dan pengendalian impuls. PANSS-EC adalah instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan perilaku agresif atau agitasi. Hasil dari evaluasi PANSS-EC dapat digunakan untuk menentukan pendekatan terapi pada pasien.
Agitasi dan perilaku agresif, terutama akibat gangguan psikiatri, cukup sering ditemukan di instalasi gawat darurat dan unit psikiatri. Agitasi dan perilaku agresif pada pasien dengan psikosis bisa muncul dalam bentuk peningkatan aktivitas motorik dan aktivasi emosional. Pada kondisi gawat darurat, ada risiko untuk terjadinya cedera pada pasien dan petugas. Untuk itu diperlukan tindakan yang cepat dan efektif untuk meminimalkan risiko, serta mencegah eskalasi agresi menjadi perilaku kekerasan.[1,2]
PANSS-EC menilai berbagai komponen aktivitas motorik dan aktivasi emosional pada pasien. Penelitian menunjukkan bahwa PANSS-EC merupakan skala yang valid dan efektif dalam penilaian agitasi dan perilaku agresif. PANSS-EC juga bisa digunakan untuk monitoring dan evaluasi penatalaksanaan pasien dengan agitasi atau agresi.[1,3,4]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Montoya A, Valladares A, Lizán L, San L, Escobar R, Paz S. Validation of the Excited Component of the Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS-EC) in a naturalistic sample of 278 patients with acute psychosis and agitation in a psychiatric emergency room. Health Qual. Life Outcomes 2011;9:18. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3078838/)
2. Vieta E, Garriga M, Cardete L, Bernardo M, Lombraña M, Blanch J, et al. Protocol for the management of psychiatric patients with psychomotor agitation. BMC Psychiatry 2017 (http://bmcpsychiatry.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12888-017-1490-0)
3. Van den Oord EJCG, Rujescu D, Robles JR, Giegling I, Birrell C, Bukszár J, et al. Factor structure and external validity of the PANSS revisited. Schizophr. Res. 2006;82:213–23. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16229988)
4. Bauer JØ, Stenborg D, Lodahl T, Mønsted MM. Treatment of agitation in the acute psychiatric setting. An observational study of the effectiveness of intramuscular psychotropic medication. Nord. J. Psychiatry 2016;70:599–605. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27284637)
5. Garriga M, Pacchiarotti I, Kasper S, Zeller SL, Allen MH, Vázquez G, et al. Assessment and management of agitation in psychiatry: Expert consensus. World J. Biol. Psychiatry Off. J. World Fed. Soc. Biol. Psychiatry 2016;17:86–128. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26912127)
6. Yulianti, Yuyun. Cetak biru pelayanan pasien di rumah sakit jiwa Jawa Barat. Jurnal Adm Kebijakan Kesehatan, 2015. 1(2): 87-95
7. Kusumawardani. Standar operasional prosedur RSCM. 2016.