Droperidol Sebagai Penanganan Agitasi atau Agresi pada Psikosis

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Potensi droperidol sebagai penanganan agitasi sudah pernah dilakukan sebelumnya. Namun, karena adanya laporan komplikasi kardiovaskular, penggunaannya ditinggalkan. Namun, penelitian terkini melihat kembali potensi droperidol sebagai agitasi atau sedasi pada psikosis.

Agitasi atau agresi sering terjadi pasien dengan psikosis dan seringkali membahayakan bagi orang lain. Sebagian besar pasien bisa diatasi dengan de-eskalasi verbal atau obat oral.

Pasien-pasien yang gagal ditangani dengan de-eskalasi verbal atau obat oral, seringkali membutuhkan restrain fisik atau obat secara parenteral. Modalitas farmakoterapi yang digunakan untuk penanganan agitasi atau agresi pada pasien dengan psikosis adalah dengan injeksi antipsikotik atau benzodiazepine sebagai metode rapid tranquilization.[1,2]

Referensi