Membedakan Pyoderma Gangrenosum dari Gangrene

Oleh :
dr. Sonny Seputra, Sp.B, M.Ked.Klin, FINACS

Manifestasi klinis pyoderma gangrenosum sering sulit dibedakan dengan gangrene, sehingga dapat terjadi misdiagnosis dan kesalahan terapi. Padahal, jika pyoderma gangrenosum diterapi sebagai gangrene, lesi bisa memburuk dan meninggalkan sekuele.

Pyoderma gangrenosum adalah penyakit kulit akibat inflamasi kronis yang kambuh-kambuhan, dengan gejala berupa nyeri yang hebat dan sering meninggalkan parut berbentuk kribriformis. Pyoderma gangrenosum diperkirakan mempengaruhi 3 hingga 10 per 1.000.000 individu per tahun, paling sering terjadi di usia 20-50 tahun, dengan proporsi wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki.[1,2]

Secara klasik, lesi pyoderma gangrenosum berawal dari papula, papulopustula, atau vesikel, lalu berkembang menjadi ulkus yang nyeri dan membesar dengan cepat. Penyembuhannya sering meninggalkan parut yang menyebabkan gambaran kecacatan pada kulit. Lesi dapat muncul tunggal atau multipel dan paling sering muncul di ekstremitas inferior, gluteus, dan abdomen. Sebanyak 25-50% lesi terjadi akibat trauma minor dan merupakan proses pathergy, sehingga kondisi ini tidak bisa diterapi dengan pembedahan atau debridemen.[3]

Referensi