Perkembangan Pemeriksaan Serologi HIV

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan

Pemeriksaan diagnostik HIV telah berkembang sejak tahun 1985, termasuk tes serologi yang terdiri dari rapid diagnostic tests (RDT)enzymes immunoassays (EIA), dan Western Blot (WB). Pemeriksaan serologi dikembangkan untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas, serta menurunkan kejadian false-negative maupun false-positive. Deteksi dini HIV memungkinkan awareness dan pemberian antiretroviral lebih awal,  sehingga dapat meningkatkan survival dan kualitas hidup jangka panjang.[1-3]

Pemeriksaan Serologi HIV

Pedoman pemeriksaan serologi adalah mendeteksi antibodi terhadap HIV-1/HIV-2 dan/atau antigen p24 dari HIV. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada pasien berusia di atas 24 bulan. Pemeriksaan diawali dengan first line assays dengan nilai sensitivitas yang tinggi, sebagai pemeriksaan skrining infeksi virus HIV.[1]

Referensi