Deteksi Dini Tuberkulosis pada Orang Dewasa dengan HIV/AIDS

Oleh :
dr.Petty Atmadja, Sp.PK

Deteksi dini tuberkulosis atau TB pada orang dewasa dengan HIV/AIDS amat penting dilakukan, mengingat penderita TB dengan HIV/AIDS memiliki risiko mortalitas yang jauh lebih tinggi daripada penderita TB tanpa HIV/AIDS.[1-4]

Indonesia telah menetapkan target percepatan untuk eliminasi TB pada tahun 2030, dengan target penemuan kasus TB ≥90%, keberhasilan pengobatan kasus TB yang ditemukan ≥90%, dan Terapi Pencegahan TB (TPT) pada kontak serumah ≥80%. Program pencapaian Ending AIDS tahun 2030 juga berkomitmen agar 95% orang yang terinfeksi HIV mengetahui statusnya, 95% orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan pengobatan ARV (antiretroviral), dan 95% HIV dalam pengobatan ARV tersupresi.[1]

Berdasarkan Global TB Report tahun 2022, Indonesia menempati posisi kedua kasus TB terbanyak setelah India. Berdasarkan evaluasi bulan Januari 2023, disimpulkan bahwa pelaksanaan program TB-HIV di Indonesia belum menunjukkan hasil yang diharapkan dalam hal pemberian ARV dan TPT. Hasil evaluasi eksternal menunjukkan bahwa cakupan pemberian TPT secara nasional masih sekitar 10% dan cakupan pemberian ARV pada penderita TB-HIV baru mencapai sekitar 39%.[1]

Referensi