Ikegame, S., Siddiquey, M.N.A., Hung, CT. et al. Neutralizing activity of Sputnik V vaccine sera against SARS-CoV-2 variants. Nat Commun 12, 4598. 2021. https://www.nature.com/articles/s41467-021-24909-9#citeas
Abstrak
Latar Belakang: Sindrom pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menginfeksi setidaknya 180 juta orang, sejak diidentifikasi sebagai penyebab pandemi COVID-19 saat ini. Pesatnya perkembangan penelitian, telah menghasilkan banyak vaksin COVID-19 yang digunakan di seluruh dunia. Pada bulan Desember 2020, Inggris melaporkan kemunculan variant of concern (VOC) SARS-CoV-2. Varian ini membutuhkan perhatian khusus, termasuk perhatian terhadap efikasi vaksin. Semua polimorfisme VOC yang membawa spike (S) baru mungkin dapat lolos dari neutralizing antibodies dari vaksin.
Metode: Penelitian ini mengkarakterisasi aktivitas penetralan serum pasca vaksinasi Sputnik V terhadap ansambel mutasi S, yang ada dalam varian Alfa (B.1.1.7) dan varian Beta (B.1.351). Karakteristik menggunakan virus stomatitis vesikular kompeten yang dihasilkan secara de novo, untuk mengekspresikan berbagai SARS-CoV-2-S menggantikan VSV-G (rcVSV-CoV2-S). Ditambah dengan garis sel klonal 293T-ACE2 + TMPRSS2 + yang dioptimalkan untuk S yang sangat efisien sebagai mediasi infeksi.
Hasil: Virus varian Alfa dan Beta membentuk syncytia yang menyebar pada tingkat yang tidak berbeda secara signifikan dari virus SARS-CoV-2 awal (wild type). Satu bulan setelah penyuntikan dosis kedua, vaksin Sputnik V secara nyata menghasilkan virus neutralizing titers (VNT) terhadap rcVSV-CoV2-S yang mengandung protein lonjakan WT (D614G) dan B.1.1.7.
Penerima vaksin Sputnik V menghasilkan respon neutralizing antibodies yang berbeda secara kualitatif terhadap SARS-CoV-2 dan varian. Hanya 1 dari 12 sampel serum pasca vaksinasi yang menunjukkan netralitas efektif (IC90) rcVSV-CoV2-S: B.1.351 pada kekuatan serum penuh.
Ketahanan virus terhadap neutralizing antibodies berkorelasi dengan shallow hill slopes, di mana data ini memperkuat gagasan bahwa mekanisme yang mendasari peningkatan resistensi netralisasi varian yang mengandung E484K dan mutan tidak melibatkan afinitas pengikatan ACE2.
Kesimpulan: Efikasi vaksin Sputnik V untuk mencegah COVID-19 terbukti baik. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan kemampuan vaksin menetralisir virus SARS-CoV-2, termasuk terhadap varian Alfa dan Beta. Secara keseluruhan, data penelitian menunjukkan bahwa pengendalian beberapa varian yang muncul dapat mengambil manfaat dari vaksin Sputnik V.
Ulasan Alomedika
Penelitian mengenai efikasi vaksin Sputnik V (VSV) penting untuk diketahui, karena untuk saat ini VSV telah masuk di Indonesia. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi tenaga kesehatan tentang kemampuan VSV untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2, termasuk virus varian atau VOC. Ada beberapa negara yang dimasukan dalam penelitian ini, tetapi tidak semua negara yang menerima vaksin ini mengalami infeksi VOC.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyuntikan 2 dosis VSV dapat menimbulkan antibodi terhadap virus SARS-CoV-2, maupun varian Alfa dan Beta. Walaupun efikasi terhadap varian berbeda secara kualitatif.
Ulasan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan banyak metode, di antaranya uji two -way ANOVA with Tukey’s multiple comparisons, uji nonparametrik Wilcoxon, uji Friedman, uji Dunn’s multiple comparison. Sampel darah yang diambil berasal dari penerima vaksin dengan usia 20−60 tahun. Uji metode yang digunakan dan pemaparan hasil penelitian ini dilakukan dengan baik dan detail menggunakan bagan maupun chart.
Ulasan Hasil Penelitian
Perkembangan varian SARS-CoV-2 sangatlah cepat, sehingga membuat para peneliti juga harus cepat dalam menemukan vaksin yang efektif dapat digunakan. VSV menghasilkan virus neutralizing titers (VNT) yang cukup baik terhadap wild type maupun varian.
Meskipun penelitian ini hanya menggunakan sampel yang sedikit, tetapi cukup memberikan hasil penelitian yang baik. Beberapa sampel diteliti apakah mampu menanggulangi VOC, dan hasilnya menunjukan bahwa VSV mampu memberikan perlindungan terhadap varian Alfa dan Beta. Hanya 1 dari 12 sampel yang menunjukkan netralitas efektif terhadap varian Beta pada kekuatan serum penuh.
Kelebihan Penelitian
Kelebihan penelitian merupakan studi yang bersifat molekular, di mana penelitian ini membandingkan penggunaan spike asli untuk membuat suatu vaksin dan bukan dari locked S32 prafusi. Penelitian ini juga memaparkan hasil yang nyata bagaimana penggunaan di negara yang memiliki garis keturunan virus dengan varian yang menjadi perhatian, dan pembahasan penggunaan efektivitas vaksin Sputnik V di negara yang tidak ada varian garis keturunan atau varian yang memerlukan perhatian.
Limitasi Penelitian
Limitasi penelitian ini adalah jumlah sampel serum yang didapatkan sedikit, yaitu hanya 12 penerima VSV. Selain itu, penelitian ini hanya dilakukan di Rusia dan Argentina, sedangkan VSV digunakan juga di Meksiko dan Hongaria yang mengalami VOC lebih banyak.
Selain itu, penelitian ini menggunakan pengukuran neutralizing antibodies sebagai penanda kekebalan, dan bukan titik akhir klinis dari infeksi berat atau kematian. Sedangkan tujuan dari vaksinasi adalah untuk mencegah COVID-19 gejala berat dan kematian.
Penelitian ini juga tidak membahas efektivitas pada populasi anak, di mana sampel paling muda adalah individu berusia 20 tahun. Seperti yang diketahui, vaksin COVID-19 untuk anak masih terbatas, sehingga dibutuhkan penelitian selanjutnya yang memaparkan efektivitas pemberian 2 dosis VSV pada anak.
Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Vaksin Sputnik V (VSV) memberikan efek antibodi yang baik untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2, termasuk infeksi virus varian atau varian of concern (VOC). Meskipun penelitian hanya dilakukan di dua negara, tetapi cukup menggambarkan efektivitas vaksin Sputnik V.
Berdasarkan penelitian ini, vaksin Sputnik V tetap dapat memberikan manfaat untuk membentuk herd immunity di Indonesia sebagai upaya menanggulangi pandemi COVID-19. Namun, perlu penelitian lebih lanjut mengenai efikasi vaksin Sputnik V terhadap morbiditas dan mortalitas COVID-19 untuk memperkuat hasil penelitian antibodi ini.