Alo dok izin diskusi.Di faskes kami sering dapati anak anak sakit, sehingga butuh puyer. Namun ada kala nya obat yang diminum itu berbeda beda...
Apakah mengurangi dosis namun menambah frekuensi minum obat dapat mengurangi efektivitas obat? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah mengurangi dosis namun menambah frekuensi minum obat dapat mengurangi efektivitas obat?
Alo dok izin diskusi.
Di faskes kami sering dapati anak anak sakit, sehingga butuh puyer. Namun ada kala nya obat yang diminum itu berbeda beda pemakaiannya
Semisal anak yang demam dan rhinitis alergi, membutuhkan anti piretik seperti paracetamol yang diminum 3-4x sehari, namun juga membutuhkan anti histamin, dimana opsi terbaik adalah cetirizine, yang diminum nya 1x sehari, atau maksimal 2x sehari.
Bila puyer dipisah pisah agak menyulitkan dok, karena anak minum puyer saja pada tidak mau, apalagi puyer nya tidak digabung
Bila digabung, misal obat yang 1x diberikan 1/3 dosisnya, tapi diminum 3x supaya bisa digabung dengan obat yang 3x, apakah efektifitasnya berkurang dok?
Karena jika diganti antihistamin lain, ctm yang juga 3x, pasien nya sering kurang cocok, hanya dapat efek sedasi nya saja
Dan juga kasus nya bukan hanya rhinitis alergi + febris. Masih banyak kasus kasus lain yang membutuhkan kombinasi beberapa obat dengan aturan pakai berbeda beda.
Disini ketika tidak ada efek interaksi obat yang berarti, kami dilema antara memberi puyer terpisah terpisah, yang akan berpengaruh pada kepatuhan paisen, dengan menggabungkan puyernya.
Alo Dokter,
Pertama-tama, ketimbang puyer, masih ada opsi lain yaitu obat sirup untuk anak , jadi Dokter tidak perlu khawatir saat akan memberikan obat pada anak-anak...
Lalu, untuk anak yang terkena rhinitis alergi jarang sekali disertai dengan demam, sehingga kombinasi paracetamol dengan antihistamin seperti cetirizine juga tidak perlu. Pemberian paracetamol juga sebaiknya hanya jika suhu >38.5 C saja. Berikut saya sertakan e-prescription untuk rhinitis alergi ya: https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-tenggorokan/rhinitis-alergi/pasien-dewasa-panduan-e-prescription
Kemudian sebaiknya tidak mencampur beberapa obat jadi satu sediaan puyer karena kombinasi puyer ada risikonya sendiri sehingga sebaiknya jika memberikan lebih dari satu obat puyer pun tetap dipisah.
Saya mengerti bahwa mungkin saja anak sulit minum puyer apalagi kalau terpisah-pisah, tapi kembali lagi, risikonya jauh melebihi manfaatnya --- mungkin akan lebih baik dan mudah bila pakai obat sirup saja.
Dalam hal kepatuhan minum obat untuk pasien anak, diperlukan edukasi yang baik untuk orang tua dan kalau memang tetap tidak mau, bisa saja untuk "mengakali" supaya anak minum obat, dicampur dengan makanan atau minuman..
Semoga menjawab ya Dok
Mengenai demam, maaf dok. Disini mungkin kalimat saya agak kurang jelas.. Maksud saya di pertanyaan tsb, pasien yang memiliki beberapa penyakit dok.. Jadi bukan rhinitis alergi lalu demam.. Lebih ke pasien demam yang kebetulan rhinitis alergi nya kumat juga dok. Sehingga perlu kedua nya..Begitu pun di kasus lain, seperti anak diare, ketika dia butuh obat diare, namun kebetulan tepeleset/ada luka dan kesakitan. Obat diare diminum setiap diare, zinc diminum 1x, obat nyeri 2-3x, kan berbeda beda dok, disitu saya bingung apakah ketika terpaksa memberi puyer, dapat digabung dengan dikecilkan dosis nya sehingga frekuensi nya bisa disamakan dok