selamat siang ts, mau nanya.tmn saya yg kerja di Skincare, tertusuk jarum saat telah selesai menginfus pasiennya.saat itu ia langsung mengeluarkan darahnya...
Apakah perlu cek HIV jika tertusuk jarum suntik bekas pasien? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah perlu cek HIV jika tertusuk jarum suntik bekas pasien?
selamat siang ts, mau nanya.
tmn saya yg kerja di Skincare, tertusuk jarum saat telah selesai menginfus pasiennya.
saat itu ia langsung mengeluarkan darahnya sebanyak mungkin dan mencuci lukanya dengan betadine dan air mengalir,
pertanyaan saya, apa lagi yg harus dia lakukan atau test apa saja yg perlu dia jalani ya ts? dia takut kalau-kalau pasiennya menderita HiV.
mohon advice nya TS
Selamat siang dok..
Untuk kasus tersebut, jika memang sangat khawatir akan terinfeksi virus HIV, maka bisa dilakukan tes pada 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan setelah paparan.
Selanjutnya sangat disarankan untuk lebih memperhatikan universal precaution, misalnya menggunakan handscoon serta lebih lege artis dan berhati-hati dalam tindakan. Karena sebagaimana kita ketahui risiko tenaga medis untuk terpapar blood-borne infection seperti hiv dan hepatitis B cukup tinggi ya Dok..
cmiiw
Alo dr.Rezki!
Bisa dengan rapid test dok. Menggunakan EIA rapid test generasi 3, dilakukan 2 minggu setelah paparan, kemudian bila non reaktif diulang dalam 3 bulan. Lalu bisa dilakukan lagi dalam 6 bulan.
Sebetulnya bukan hanya HIV sih concern-nya dok. Bisa hepatitis juga. cmiiw.
dr. winda agustina
Okt 15, 2018 at 13:37 PMSelamat siang dok..
Untuk kasus tersebut, jika memang sangat khawatir akan terinfeksi virus HIV, maka bisa dilakukan tes pada 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan setelah paparan.
Selanjutnya sangat disarankan untuk lebih memperhatikan universal precaution, misalnya menggunakan handscoon serta lebih lege artis dan berhati-hati dalam tindakan. Karena sebagaimana kita ketahui risiko tenaga medis untuk terpapar blood-borne infection seperti hiv dan hepatitis B cukup tinggi ya Dok..
cmiiw
oke dok, makasi banyak infonya.
dr.Bedry Qintha
Okt 15, 2018 at 13:38 PMAlo dr.Rezki!
Bisa dengan rapid test dok. Menggunakan EIA rapid test generasi 3, dilakukan 2 minggu setelah paparan, kemudian bila non reaktif diulang dalam 3 bulan. Lalu bisa dilakukan lagi dalam 6 bulan.
Sebetulnya bukan hanya HIV sih concern-nya dok. Bisa hepatitis juga. cmiiw.
iya dok, bener... terima kasih byk infonya dok.
pemeriksaan HIV tentu dianjurkan, begitu pula infeksi lainnya terkait terkena jarum suntik yg telah terkontaminasi..
hal ini dianjurkan jg agar bisa mendapatkan tindakan profilaksis seperti pemberian PEP (post exposure prophylaxis) sehingga bisa lebih efektif mencegah penularan HIV/HBV/HCV pasca pajanan.
WHO jg memiliki guideline terkait manajemen pajanan okupasional.
bisa dibaca pada link berikut:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.who.int/occupational_health/activities/5pepguid.pdf&ved=2ahUKEwj684yG_YjeAhWHsI8KHf1ZD6sQFjABegQIBhAB&usg=AOvVaw0jh6lGN2NMHHaeq4ltTYl7
dr. Allert Noya
saya setuju dengan pendapat dari dokter2 di atas.. umumnya penyedia layanan kesehatan memiliki protap khusus terkait infeksi nosokomial termasuk HIV..
Okt 16, 2018 at 00:36 AM
pemeriksaan HIV tentu dianjurkan, begitu pula infeksi lainnya terkait terkena jarum suntik yg telah terkontaminasi..
hal ini dianjurkan jg agar bisa mendapatkan tindakan profilaksis seperti pemberian PEP (post exposure prophylaxis) sehingga bisa lebih efektif mencegah penularan HIV/HBV/HCV pasca pajanan.
WHO jg memiliki guideline terkait manajemen pajanan okupasional.
bisa dibaca pada link berikut:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.who.int/occupational_health/activities/5pepguid.pdf&ved=2ahUKEwj684yG_YjeAhWHsI8KHf1ZD6sQFjABegQIBhAB&usg=AOvVaw0jh6lGN2NMHHaeq4ltTYl7
setuju dg dr alert, disetiap layanan kesehatan biasanya sudah ditentukan untuk alur pajanan. kalau di tempat saya, pemeriksaan yg dilakukan cek hiv, hbsag, dan hcv