selamat sore Dok izin menjawab, iya Dok dari link berikut juga disebutkan demikian Dok bahwa yang mutlak untuk tidak diberikannya ASI adalah pada kondisi HIV (menurut link akan ada perbedaan rekomendasi tergantung negara),  Ibu yang terinfeksi T- Cell Lymphotropic virus type I atau II, Ibu yang terinfeksi (suspect dan terkonfirmasi) Ebola Virus, Ibu dengan penggunaan obat khusus seperti PCP (Phencyclidine) dan kokain, dan pada anak yang mengalami Galaktosemia klasik

untuk hepatitis B sendiri menurut IDAI didapatkan jumlah virus yang sedikit pada ASI, namun pemberian ASI sendiri tidak meningkatkan resiko penularan infeksi ke bayi, namun karena penularannya melalui kontak kulit yang luka dan darah, maka mungkin ada aspek pertimbangan khusus oleh Dokter yang melarang pemberian ASI ini Dok.

CMIIW

Alo dok,
HepB dan HepC bukan kontraindikasi menyusui.
Bayi tetap mendpt ASI, dgn edukasi utk pastikan mendapat imunisasi HepB segera setelah lahir dan melengkapi imunisasi sesuai jadwal, pemberian HBIg (bila tersedia/mampu) dan mencegah puting lecet krn puting lecet dna berdarah (diduga) dpt meningkatkan risiko penularan.

Utk bayi dari ibu HIV direkomendasikan utk mendpt susu formula. Namun bila kriteria AFASS tidak dpt dipenuhi maka diberikan ASI dgn edukasi ASI diberikan secara eksklusif selama 6bln kemudian dihentikan, dgn diperah dan dihangatkan 56C selama 30mnt, tidak boleh minum sufor sama sekali, dan hrs hindari puting lecet.
Bayi dari ibu HIV juga mendpt obat profilaksis.

Utk bahan bacaan:
1. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-hak-bayi
2. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/menyusui-pada-ibu-penderita-hepatitis-b
3. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-pengendalian-infeksi

Semoga membantu.

Thankyou for sharing dokter Yoke! Jawabannya selalu lengkap. Sering-sering yaa dok..