ijin bertanya dokkasus ODHA mengkonsumsi arv sudah 12 bulan lebih. dari klinis saat ini masih tampak kurus dan sering sesak.kebetulan sudah menjalani TB...
cara mengetahui respon terapi ARV pada ODHA dan kemungkinan resistensi - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
cara mengetahui respon terapi ARV pada ODHA dan kemungkinan resistensi
ijin bertanya dok
kasus ODHA mengkonsumsi arv sudah 12 bulan lebih. dari klinis saat ini masih tampak kurus dan sering sesak.
kebetulan sudah menjalani TB tuntas dan dari pemeriksaan BTA dan rontgen post terapi sudah dinyatakan sembuh.
pertanyaan saya
bagaimana kita menentukan respon terapi arv pada pasien ODHA? apakah penurunan viral load HIV sejalan dengan klinis pasien yang membaik misalnya penambahan berat badan?
kapan perlu memeriksakan kemungkinan resistensi ARV?
trimakasih
dr. Jeffry, untuk evaluasi ARV, berdasarkan guideline WHO, yang direkomendasi sebagai penentuan kegagalan terapi adalah viral load. Namun, jika viral load tidak dapat diperiksa, dapat juga menggunakan CD4 count dan monitoring kondisi klinis pasien. Untuk viral load, batasannya setelah 24 minggu <200 copies/ml, setelah 48 minggu <50 copies/ml. Untuk CD4 cell count, kriterianya adalah peningkatan CD4 count setelah 24-48 minggu dibandingkan saat inisiasi sebesar setidaknya 50 cells/mm3. Dapat juga digunakan log count dari CD4 untuk evaluasi keberhasilan terapi.
Untuk gejala klinis sendiri, targetnya adalah setelah 12 bulan harus asimtomatik atau hanya menunjukkan tanda dan gejala minimal/minor.
Jika kriteria kegagalan terapi terpenuhi, ganti regimen ART ke lini kedua. Yang direkomendasi oleh WHO adalah AZT/TDF (tergantung obat mana yang digunakan pada regimen awal. Jika menggunakan AZT, ganti dengan TDF, dan sebaliknya) + 3TC.
AZT: Zidofudine/azidotimidin
TDF: tenofovir
3TC: lamivudine
Selengkapnya bisa lihat di link berikut:
http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/arv2013/intro/summarynewrecommendations.pdf?ua=1
http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0012/152013/e95794.pdf
dr. Andre
Oct 24, 2018 at 13:44 pmdr. Jeffry, untuk evaluasi ARV, berdasarkan guideline WHO, yang direkomendasi sebagai penentuan kegagalan terapi adalah viral load. Namun, jika viral load tidak dapat diperiksa, dapat juga menggunakan CD4 count dan monitoring kondisi klinis pasien. Untuk viral load, batasannya setelah 24 minggu <200 copies/ml, setelah 48 minggu <50 copies/ml. Untuk CD4 cell count, kriterianya adalah peningkatan CD4 count setelah 24-48 minggu dibandingkan saat inisiasi sebesar setidaknya 50 cells/mm3. Dapat juga digunakan log count dari CD4 untuk evaluasi keberhasilan terapi.
Untuk gejala klinis sendiri, targetnya adalah setelah 12 bulan harus asimtomatik atau hanya menunjukkan tanda dan gejala minimal/minor.
Jika kriteria kegagalan terapi terpenuhi, ganti regimen ART ke lini kedua. Yang direkomendasi oleh WHO adalah AZT/TDF (tergantung obat mana yang digunakan pada regimen awal. Jika menggunakan AZT, ganti dengan TDF, dan sebaliknya) + 3TC.
AZT: Zidofudine/azidotimidin
TDF: tenofovir
3TC: lamivudine
Selengkapnya bisa lihat di link berikut:
http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/arv2013/intro/summarynewrecommendations.pdf?ua=1
http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0012/152013/e95794.pdf
trimakasih banyak dok. sangat bermanfaat