Pasien laki-laki usia 60th, datang dengan keluhan cegukan tidak kunjung berhenti sejak 6 bulan. Beberapa hari terakhir, cegukan dirasa semakin memberat...
Pasien laki-laki usia 60th dengan keluhan cegukan persisten sejak 6 bulan semakin memberat - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien laki-laki usia 60th dengan keluhan cegukan persisten sejak 6 bulan semakin memberat
Pasien laki-laki usia 60th, datang dengan keluhan cegukan tidak kunjung berhenti sejak 6 bulan. Beberapa hari terakhir, cegukan dirasa semakin memberat sehingga membuat os muntah setiap makan dan minum.
Sudah dikonsulkan ke dr spesialis penyakit dalam tidak ada kelainan. Disarankan untuk dilakukan endoskopi, namun pasien menolak.
Apa yang bisa dokter umum lakukan untuk pasien tersebut?
Alo dr. Thera!
Cegukan yang persisten (singultus) dapat diakibatkan oleh gangguan axis yang terdiri dari batang otak, saraf frenikus, saraf vagus, dan saraf simpatik. Hal ini juga dapat dicetuskan oleh iritasi mekanis, seperti distensi lambung; iritasi metabolik atau toksik, seperti alkohol, rokok, proses infeksi, gangguan emosi, dan penyakit neurologis. Beberapa literatur juga mengungkapkan bahwa singultus dapat merupakan gejala dari penyakit kardiovaskular dan paru.
Jadi, menurut saya, sebagai dokter umum, singkirkan dulu kemungkinan penyebab2 lain, seperti penyakit kardiovaskular, paru, dan neurologis. Selain itu, motivasi pasien untuk melakukan endoskopi.
Salah satu medikamentosa yang dipakai untuk singultus adalah chlorpromazine, tetapi sebaiknya pemakaian obat ini berdasarkan advis dari dokter spesialis.
Berikut link sebagai referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3244169
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3555588/
https://rarediseases.org/rare-diseases/hiccups-chronic/
https://emedicine.medscape.com/article/775746-overview#a1
Alo dr. Thera!
Cegukan yang persisten (singultus) dapat diakibatkan oleh gangguan axis yang terdiri dari batang otak, saraf frenikus, saraf vagus, dan saraf simpatik. Hal ini juga dapat dicetuskan oleh iritasi mekanis, seperti distensi lambung; iritasi metabolik atau toksik, seperti alkohol, rokok, proses infeksi, gangguan emosi, dan penyakit neurologis. Beberapa literatur juga mengungkapkan bahwa singultus dapat merupakan gejala dari penyakit kardiovaskular dan paru.
Jadi, menurut saya, sebagai dokter umum, singkirkan dulu kemungkinan penyebab2 lain, seperti penyakit kardiovaskular, paru, dan neurologis. Selain itu, motivasi pasien untuk melakukan endoskopi.
Salah satu medikamentosa yang dipakai untuk singultus adalah chlorpromazine, tetapi sebaiknya pemakaian obat ini berdasarkan advis dari dokter spesialis.
Berikut link sebagai referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3244169
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3555588/
https://rarediseases.org/rare-diseases/hiccups-chronic/
https://emedicine.medscape.com/article/775746-overview#a1