ALO Dokter!

Di luar indikasi spesifik seperti sindrom malabsorpsi dengan defisiensi vitamin parah atau ensefalopati Wernicke, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung penggunaan terapi vitamin IV untuk kesehatan umum. Promosi pemasaran seperti untuk 'mengurangi stres', 'meningkatkan energi', atau 'meningkatkan imunitas' ternyata tidak didukung oleh bukti yang ada, lho.

Bahaya dari terapi vitamin IV meliputi:

1. Anafilaksis dan reaksi alergi.

2. Infeksi dari sediaan vitamin yang mungkin tidak disiapkan dalam lingkungan steril, mulai dari infeksi lokal hingga sepsis.

3. Komplikasi terkait IV, seperti flebitis dan memar.

4. Toksisitas dari sediaan, terutama vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E, dan K, yang dapat menumpuk di jaringan dan menyebabkan efek toksik.

5. Ketidakseimbangan elektrolit dan cairan, terutama pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

6. Perasaan "sehat" yang palsu. Infus vitamin dianggap sebagai "jalan pintas" daripada intervensi pola makan dan kesehatan umum, dan sering digunakan untuk "memperbaiki" perilaku tidak sehat, misalnya setelah konsumsi alkohol berlebihan.

Selengkapnya bisa dibaca melalui artikel berikut: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12182718/#sec3

Semoga membantu, Dok.