ALO dr. Yuki, SpRad, saya membaca bahwa Endobronchial Ultrasound (EBUS) dan Endoscopic Ultrasound (EUS) kini sudah mulai dipakai untuk mendiagnosis keganasan...
Endobronchial Ultrasound dan Endoscopic Ultrasound - Radiologi Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Endobronchial Ultrasound dan Endoscopic Ultrasound - Radiologi Ask the Expert
ALO dr. Yuki, SpRad, saya membaca bahwa Endobronchial Ultrasound (EBUS) dan Endoscopic Ultrasound (EUS) kini sudah mulai dipakai untuk mendiagnosis keganasan mediastinum. Saya ingin menanyakan apakah kedua modalitas ini sudah banyak diterapkan di Indonesia ya Dok? Dan opini Dokter mengenai modalitas tersebut...
Terima kasih Dok...
Alo dr..
Terima kasih atas pertanyaannya
Endobronkial Ultrasonografi (EBUS) adalah prosedur invasif minimal tetapi sangat efektif untuk mendiagnosis kanker paru-paru, infeksi, dan penyakit lain yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di dada.
EBUS dapat digunakan sebagai aspirasi jarum transbronkial (TBNA) untuk mendapatkan sampel jaringan atau cairan dari paru-paru dan kelenjar getah bening di sekitarnya tanpa harus melakukan operasi besar. Sampel dapat digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan stadium kanker paru-paru, mendeteksi infeksi, dan mengidentifikasi penyakit inflamasi yang mempengaruhi paru-paru, seperti sarkoidosis atau kanker seperti limfoma.
Ultrsonografi Endoskopi ( EUS ) adalah prosedur yang menggabungkan endoskopi dengan ultrasound. EUS digunakan dalam pencitraan saluran GI bagian atas serta saluran pernapasan
Sampai saat ini EBUS maupun EUS belum banyak digunakan di Indonesia.