Mohon Konsul TSkonsul pertanyaan Userterdapat interaksi obat AINS(asam mef,ibuprofen dsbnya) ke Antasida sehingga menyebabkan absorbsinya lebih cepat apabila...
Interaksi Obat AINS dengan Antasida - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Interaksi Obat AINS dengan Antasida
Mohon Konsul TS
konsul pertanyaan User
terdapat interaksi obat AINS(asam mef,ibuprofen dsbnya) ke Antasida sehingga menyebabkan absorbsinya lebih cepat apabila diberikan bersamaan, kemungkinan efek samping yang ditumbulkan apa dokter yang paling sering terjadi? apabila kita memberikan antasida sebelum makan dan asam mef sesudah makan apakah tetap terjadi interaksi? jeda waktu yang mungkin agar interaksi minimal sekitar berapa jam?
dr.Radian Ashar Pambudi
Mohon Konsul TS
Okt 25, 2018 at 21:53 PM
konsul pertanyaan User
terdapat interaksi obat AINS(asam mef,ibuprofen dsbnya) ke Antasida sehingga menyebabkan absorbsinya lebih cepat apabila diberikan bersamaan, kemungkinan efek samping yang ditumbulkan apa dokter yang paling sering terjadi? apabila kita memberikan antasida sebelum makan dan asam mef sesudah makan apakah tetap terjadi interaksi? jeda waktu yang mungkin agar interaksi minimal sekitar berapa jam?
saya hanya mendapatkan jenis interaksi nya potensiasi jadi kemungkinan yang timbul kemungkinan apakah efek samping dari asam mefenemat lebih besar?
Halo dok,
Sebelumnya sebaiknya diperjelas terlebih dahulu jenis obat yang diminta. AINS ada macam-macam jenisnya dan dari yang saya baca-baca tidak semuanya berinteraksi dengan Antasid. Asam mefenamat adalah salah satu yang memiliki interaksi dengan Antasid yang mengandung Magnesium Hydroxide (ini perlu diperhatikan juga karena Antasid juga kandungannya bisa macam-macam, tidak semua ada Magnesium Hydroxide-nya). AINS lain yang memiliki interaksi dengan Magnesium Hydroxide adalah Ibuprofen.
Magnesium hydroxide ini dapat meningkatkan absorpsi Asam mefenamat (dan Ibuprofen juga) dan menyebabkan peak plasma concentration (Cmax) meningkat lebih tinggi dan lebih cepat. Mengenai apakah efek samping akan lebih besar, jawabannya adalah iya, Cmax yang lebih tinggi akan meningkatkan potensi terjadinya efek samping juga.
Beberapa penelitian yang bisa dibaca:
https://bpspubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/j.1365-2125.1991.tb05527.x
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3266151
Semoga cukup menjawab dok.. Mohon dikoreksi kalau ada salah..
dr.irna cecilia wyrahardja
Okt 26, 2018 at 04:04 AMHalo dok,
Sebelumnya sebaiknya diperjelas terlebih dahulu jenis obat yang diminta. AINS ada macam-macam jenisnya dan dari yang saya baca-baca tidak semuanya berinteraksi dengan Antasid. Asam mefenamat adalah salah satu yang memiliki interaksi dengan Antasid yang mengandung Magnesium Hydroxide (ini perlu diperhatikan juga karena Antasid juga kandungannya bisa macam-macam, tidak semua ada Magnesium Hydroxide-nya). AINS lain yang memiliki interaksi dengan Magnesium Hydroxide adalah Ibuprofen.
Magnesium hydroxide ini dapat meningkatkan absorpsi Asam mefenamat (dan Ibuprofen juga) dan menyebabkan peak plasma concentration (Cmax) meningkat lebih tinggi dan lebih cepat. Mengenai apakah efek samping akan lebih besar, jawabannya adalah iya, Cmax yang lebih tinggi akan meningkatkan potensi terjadinya efek samping juga.
Beberapa penelitian yang bisa dibaca:
https://bpspubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/j.1365-2125.1991.tb05527.x
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3266151
Semoga cukup menjawab dok.. Mohon dikoreksi kalau ada salah..
baik dokter terimakasih atas jawabannya
Benar sekali jawaban dr Irna. Untuk antasida, terdapat kandungan zat yang berbeda-beda, di antaranya
- Alumunium hidroksida
- Kalsium karbonat
- Magnesium karbonat
- Magnesium trisilikat
- Magnesium hidroksida
Bahkan untuk efek terapinya, khusus yang mengandung alumunium hidroksida berbeda sendiri karena selain memiliki efek netralisasi asam lambung, juga memiliki efek sitoprotektor/mukoprotektor, efek yang sama seperti obat sukralfat dan rebamipid.
Hal yang sama juga berlaku untuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang sangat bervariasi sehingga tidak selalu bisa digeneralisir, khususnya untuk interaksi obat.