Alo dokter!Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi, lho. Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih...
Kapan Perlu Merencanakan Renal Replacement Therapy? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kapan Perlu Merencanakan Renal Replacement Therapy?
Alo dokter!
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi, lho. Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih kesulitan dalam menentukan kapan perlu dilakukan Renal Replacement Therapy.
Yuk, kita simak artikel Alomedika berikut ini!
https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/penyakit-ginjal-kronis/penatalaksanaan
Terapi cuci darah perlu dilakukan pengkajian dan pertimbangan keuntungan dan risiko yang terjadi, terutama pada pasien usia tua dan memiliki penyakit ginjal kronis kategori 5 (kategori paling berat, atau end-stage renal disease / ESRD) dengan berbagai komorbid.
Pada pasien-pasien ini, hemodialisis justru berisiko mengurangi kualitas hidup dan status fungsional. Dalam beberapa studi yang melibatkan lebih dari 5200 pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai berat.
Penasaran dengan topik ini? Ini adalah salah satu topik yang akan dibahas di Dr. RACE, lho! Pastikan sudah mendaftarkan diri ya, TS!
https://kpcdi.org
Disana banyak link jurnal info kesulitan daj upaya-upaya yang telah dilakukan para pejuang cuci darah indonesia.
Ketuanya sudah melakukan transplantasi ginjal dan masih berjuang untuk aturannya.
Salam.
Pada pasien-pasien ini, hemodialisis justru berisiko mengurangi kualitas hidup dan status fungsional. Dalam beberapa studi yang melibatkan lebih dari 5200 pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai berat.
Yang terbaik memang hanya transplantasi ginjal.
Salam.
Bagi yang tidak mampu untuk menjalanin transplantasi karenab terbentur donor dan hukum yang berlaku di Indonesia ini, Hemodialisa sebagai pilihan yanh berat yang mau tak mau harus dijalani untuk dapat mempertahankan hidup.
Salam.
Alo dokter!
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi, lho. Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih kesulitan dalam menentukan kapan perlu dilakukan Renal Replacement Therapy.
Yuk, kita simak artikel Alomedika berikut ini!
https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/penyakit-ginjal-kronis/penatalaksanaan
Terapi cuci darah perlu dilakukan pengkajian dan pertimbangan keuntungan dan risiko yang terjadi, terutama pada pasien usia tua dan memiliki penyakit ginjal kronis kategori 5 (kategori paling berat, atau end-stage renal disease / ESRD) dengan berbagai komorbid.
Pada pasien-pasien ini, hemodialisis justru berisiko mengurangi kualitas hidup dan status fungsional. Dalam beberapa studi yang melibatkan lebih dari 5200 pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai berat.
Penasaran dengan topik ini? Ini adalah salah satu topik yang akan dibahas di Dr. RACE, lho! Pastikan sudah mendaftarkan diri ya, TS!
Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih kesulitan dalam menentukan "kapan perlu dilakukan Renal Replacement Therapy".
Tujuan RRT:
Mempertahankan kehidupan, meningkatkan kwalitas hidup penderita Gagal Ginjal.
Jenis terapi RRT.
1. Dialisis ( HD, CAPD)
2. Transplantai ginjal.
Indikasi HD:
1. Encefalopati uremikum.
2. Gangguan Asam Basa, elektrolit ; asidosis metabolik, hiperkalemia hipercalsemia.
3. Edem paru
4. Overload cairan.
5. Anoreksia
6. Sindrom uremik, nausea vomitus.
Efek samping HD;
Sakit kepala. Nyeri Punggung. Hipotensi. Hipoglikemi. Keram.
Komplikasi HD jangka panjang; Infeksi, Anemia, aritmia, degenerasi tulang.
Semoga bermanfaat.