Selamat malam dokSaya izin bertanya. Saya memiliki pasien prolanis HT dengan hasil GFR <60 selama 3 bulan berturut-turut dan Kreatinin 1.4-1.58. Dari hasil...
Kapan puskesmas harus merujuk pasien hipertensi dengan GFR<60 ke Sp.PD? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kapan puskesmas harus merujuk pasien hipertensi dengan GFR<60 ke Sp.PD?
Dibalas 13 September 2024, 19:11
dr.Anindita Farah Yuwana
Dokter Umum
Selamat malam dok
Saya izin bertanya. Saya memiliki pasien prolanis HT dengan hasil GFR <60 selama 3 bulan berturut-turut dan Kreatinin 1.4-1.58. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien merasa kencingnya masih banyak (tidak ada tanda oliguria/anuria), tidak anemis, dan tidak ada edema. Yang ingin saya tanyakan:
1. Kapan pasien ini harus dirujuk ke poli Sp.PD? Berapakah rate GFR atau Kreatinin yg mewajibkan pasien ini untuk segera dirujuk?
2. Apakah pasien tersebut masih dalam kategori Acute Kidney Injury? Karena saya merasa tanda2 kronisnya tidak ada (sprti oliguria, anemis, edema)
3. Apakah masih tepat bila saya melanjutkan regimen CCB+ARB pada pasien ini?
Atas jawaban dan bimbingannya, saya mengucapkan terima kasih
Dibuat 11 September 2024, 19:51
12 September 2024, 17:36
dr.Tri Haryati Paramita, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Ijin ikut berdiskusi Dok..
1. Berdasarkan Konsensus Hipertensi 2021, indikasi rujukan ke Faskes lanjutan:
- Pasien dengan kecurigaan hipertensi sekunder
- Pasien dengan hipertensi mendadak dengan riwayat TD normal
- Pasien hipertensi resisten
- Pasien dengan penilaian HMOD (hypertension-mediated organ damage) lanjutan yang akan mempengaruhi pengobatan
- Kondisi klinis lain dimana dokter perujuk merasa evaluasi spesialistik diperlukan
Pada pasien Dokter, dengan eGFR < 60, sudah masuk dalam salah satu HMOD, maka dapat dipertimbangkan untuk rujukan ke faskes lanjutan.
.
2. Pada pasien terdapat faktor resiko HT, dan kondisi penurunan eGFR sudah terjadi 3 bulan. Definisi dari gagal ginjal kronis = kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan apakah termasuk AKI atau CKD:
- apakah HT terkontrol sesuai target tekanan darah
- adakah faktor resiko lain selain HT yang dapat mempengaruhi eGFR dan creatinin ? (misalkan DM, asam urat, infeksi, BPH bila pasien laki2, penyakit lainnya)
- bagaimana intake cairan pasien harian, apakah sdh adekuat
- saran pemeriksaan:
Hb (apakah sudah mulai turun),
Urinalisa (adakah tanda proteinuria),
USG abdomen (untuk evaluasi struktur dan ukuran ginjal, serta urinary tract lainnya yg dapat mempengaruhi eGFR)
.
--> bila : intake cairan adekuat, Hb mulai turun, dari USG abdomen didapatkan perubahan anatomis ginjal (misalkan batas cortex medula ginjal mengabur, atau ukuran ginjal mengecil) --> kecurigaan mengarah CKD
.
3. Untuk terapi inisiasi, regimen CCB + ARB/ ACE-i boleh digunakan. Bila belum terkontrol, dapat ditingkatkan menjadi kombinasi 3 obat: CCB + ARB/ ACE-i + diuretik. Pastikan terapi non-farmakologis juga berjalan (diet, olahraga, modifikasi lifestyle). Bila pasien mengarah CKD, hati2 pada pemakaian ARB/ ACE-i karena dapat beresiko hiperkalemia
.
Semoga dapat membantu Dok 🙏
1. Berdasarkan Konsensus Hipertensi 2021, indikasi rujukan ke Faskes lanjutan:
- Pasien dengan kecurigaan hipertensi sekunder
- Pasien dengan hipertensi mendadak dengan riwayat TD normal
- Pasien hipertensi resisten
- Pasien dengan penilaian HMOD (hypertension-mediated organ damage) lanjutan yang akan mempengaruhi pengobatan
- Kondisi klinis lain dimana dokter perujuk merasa evaluasi spesialistik diperlukan
Pada pasien Dokter, dengan eGFR < 60, sudah masuk dalam salah satu HMOD, maka dapat dipertimbangkan untuk rujukan ke faskes lanjutan.
.
2. Pada pasien terdapat faktor resiko HT, dan kondisi penurunan eGFR sudah terjadi 3 bulan. Definisi dari gagal ginjal kronis = kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan apakah termasuk AKI atau CKD:
- apakah HT terkontrol sesuai target tekanan darah
- adakah faktor resiko lain selain HT yang dapat mempengaruhi eGFR dan creatinin ? (misalkan DM, asam urat, infeksi, BPH bila pasien laki2, penyakit lainnya)
- bagaimana intake cairan pasien harian, apakah sdh adekuat
- saran pemeriksaan:
Hb (apakah sudah mulai turun),
Urinalisa (adakah tanda proteinuria),
USG abdomen (untuk evaluasi struktur dan ukuran ginjal, serta urinary tract lainnya yg dapat mempengaruhi eGFR)
.
--> bila : intake cairan adekuat, Hb mulai turun, dari USG abdomen didapatkan perubahan anatomis ginjal (misalkan batas cortex medula ginjal mengabur, atau ukuran ginjal mengecil) --> kecurigaan mengarah CKD
.
3. Untuk terapi inisiasi, regimen CCB + ARB/ ACE-i boleh digunakan. Bila belum terkontrol, dapat ditingkatkan menjadi kombinasi 3 obat: CCB + ARB/ ACE-i + diuretik. Pastikan terapi non-farmakologis juga berjalan (diet, olahraga, modifikasi lifestyle). Bila pasien mengarah CKD, hati2 pada pemakaian ARB/ ACE-i karena dapat beresiko hiperkalemia
.
Semoga dapat membantu Dok 🙏
13 September 2024, 19:11
dr.Anindita Farah Yuwana
Dokter Umum
Baik dokter. Terima kasih banyak atas ilmunya