Alo dokter, menurut saya tidak perlu dok untuk membuat KTA baru. Saat ini untuk mengurus SIP sudah tidak diperlukan lagi rekomendasi IDI. Saat ini berdasarkan UU Kesehatan yang baru, syarat untuk mengurus SIP hanya ada dua, yaitu STR dan memiliki tempat praktek. Tentu nanti dari dinas perizinan masih akan ada yang meminta rekomendasi IDI (di tempat saya di Malang pun seperti itu) dan kita cukup menunjukkan UU kesehatan yang baru. Nanti mereka akan beralasan lagi bahwa mereka tidak berani dll. Saat itu saya bilang "ibu, saat ini perizinan kerja dokter sedang disorot, ibu jangan macam macam ya dengan berusaha mempersulit saya. Sekarang sangat mudah sekali mem viralkan suatu masalah apalagi yang berhubungan dengan kinerja pemerintah. Ibu mau viral? " Dan beberapa hari kemudian jadila SIP tanpa perlu ada rekomendasi IDI 😁

Alo dokter,
Menurut saya coba temui saja ketua IDI setempat, dok. Minta keringanan dan pemakluman dari beliau. Saya yakin sebagai sesama sejawat beliau pasti akan membantu.
Kalo boleh tau yang meminta KTA IDI siapa? Dan dalam pengurusan apa persyaratan KTA itu diminta?

memang benar dok seperti itu. alternatifnya, dokter bisa pindah keanggotaan IDI ke tempat lain. nanti ada biayanya sesuai biaya pembuatan KTA baru, tapi mungkin tidak semahal kalau harus melunasi iuran keanggotaan. cmiiw.

Kenapa kaget ? kan selama ini tiap kali kita berkepentingan dg pengurus IDI utk hal yg berkaitan dgn  sertifikat kompetensi, rekomendasi IDI utk keperluan STR dan SIP, kita memang diharuskan melunasi semua iuran anggota IDI itu dulu, KTA itu bahkan  jadi belakangan ( sebenarnya yg diminta itu tanda lunas bayar iuran IDI, bukan KTA IDI). Menurut sy, yg perlu dipertanyakan iuran IDI itu selama ini dipakai utk apa aja ? Kenapa dikaitkan dg sertifikat kompetensi dan rekomendasi IDI utk urusan STR dan SIP seorang dokter ?

Ttp wajib dibayar kan dok