nyeri kaki pada anak usia setelah aktivitas,apa pemeriksaan yang dapat dilakukan? - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO Dokter, izin konsul dok, jika pada anak usia 12 tahun 2 bulan mengeluhkan nyeri kaki , nyeri kaki pindah2, kadang kiri kadang kanan. durasi 5 menit,...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • nyeri kaki pada anak usia setelah aktivitas,apa pemeriksaan yang dapat dilakukan?

    Dibalas 3 jam yang lalu
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    ALO Dokter, izin konsul dok, jika pada anak usia 12 tahun 2 bulan mengeluhkan nyeri kaki , nyeri kaki pindah2, kadang kiri kadang kanan. durasi 5 menit, hilang timbul. dominan setelah naik turun tangga dan main sepak bola. nyeri kaki biasanya disertai badan agak terasa hangat, kira2 suhu 37.7C. ibu os mengatakan jika udara panas, keluhan nyeri kaki muncul.

    nyeri berkurang jika saat istirahat. malam hari tidak nyeri.

    riw. trauma disangkal. os pernah dipijit2 karena terasa nyeri dan pegal.

    keluhan kesemutan kebas tidak ada.

    pf dbn normal. tidak ada bengkak-kemerahan, motorik 5, sensibilitas 5, gerak aktif pasif normal dan tidak nyeri karena kebetulan pasien sudah minum obat anti nyeri sblmnya.

    cek darah rutin dalam batas normal.

    sekiranya apa masih bisa dikatakan growing pain pada usia tsb? kemungkinan lain apa ya dok? perlu diperiksa pemeriksaan apa ya dok trims

3 jam yang lalu
ALO Dok, saya coba mengutip jawaban dari Alomedika AI ya.



Pada anak usia 12 tahun, diagnosis growing pain (nyeri pertumbuhan) masih mungkin, namun lebih jarang karena puncaknya biasanya usia 3–12 tahun, dan biasanya terjadi pada malam hari, bukan setelah aktivitas. Diagnosis banding lain yang perlu dipertimbangkan adalah overuse injury (cedera akibat penggunaan berlebihan), sindrom nyeri muskuloskeletal, atau onset awal penyakit inflamasi sendi (misal juvenile idiopathic arthritis/JIA). Pemeriksaan lanjutan yang dapat dipertimbangkan adalah penilaian muskuloskeletal lebih detail, serta pemeriksaan penunjang jika ada red flags.

3 jam yang lalu
Penjelasan Detail dan Clinical Reasoning:
1. Anamnesis Penting
Red flags yang harus ditanyakan: demam tinggi, penurunan berat badan, nyeri malam hari yang membangunkan tidur, nyeri menetap, bengkak sendi, kemerahan, keterbatasan gerak, riwayat trauma, riwayat infeksi, riwayat keluarga penyakit rematik, dan gejala sistemik lain.
Karakteristik nyeri: lokasi berpindah-pindah, tidak menetap, tidak ada bengkak/kemerahan, tidak membangunkan tidur, membaik dengan istirahat, memburuk setelah aktivitas.
2. Pemeriksaan Fisik
Fokus pada pemeriksaan sendi dan otot: bengkak, kemerahan, keterbatasan gerak, nyeri tekan, deformitas, atrofi otot.
Pemeriksaan neurologis dasar (motorik, sensorik, refleks).
Pemeriksaan tanda infeksi atau inflamasi.
3 jam yang lalu
3. Diagnosis Banding
Growing pains: Biasanya usia 3–12 tahun, nyeri bilateral, terutama di malam hari, tidak membatasi aktivitas, tidak ada tanda inflamasi lokal, membaik dengan pijatan atau analgesik ringan.
Overuse injury: Sering pada anak aktif, nyeri setelah aktivitas fisik, lokasi bisa berpindah-pindah, tidak ada tanda inflamasi.
Juvenile idiopathic arthritis (JIA): Biasanya ada bengkak sendi, nyeri menetap, bisa disertai kekakuan pagi hari.
Infeksi (osteomielitis, artritis septik): Biasanya ada demam tinggi, nyeri lokal, bengkak, keterbatasan gerak.
Sindrom nyeri muskuloskeletal: Misal sindrom hipermobilitas sendi.


4. Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin: Sudah normal, mendukung tidak ada infeksi/inflamasi aktif.
ESR/CRP: Jika curiga inflamasi.
Rontgen: Jika ada kecurigaan fraktur, lesi tulang, atau kelainan struktural.
Pemeriksaan reumatologi: Jika ada gejala sistemik atau persisten.


5. Kapan Perlu Rujukan
Jika ditemukan red flags: nyeri malam hari yang membangunkan, nyeri menetap, bengkak sendi, keterbatasan gerak, demam tinggi, penurunan berat badan, atau hasil lab abnormal.
Jika nyeri menetap >2 minggu tanpa perbaikan dengan tatalaksana konservatif.


6. Tatalaksana Awal
Edukasi orang tua: growing pain biasanya jinak, membaik dengan istirahat, kompres hangat, pijatan ringan.
Analgesik ringan (paracetamol/ibuprofen) jika perlu.
Modifikasi aktivitas jika overuse injury dicurigai.
Pantau gejala, follow up jika memburuk atau muncul red flags.

3 jam yang lalu
Kesimpulan:
Pada usia 12 tahun, growing pain masih mungkin tetapi harus diagnosis eksklusi. Karena keluhan muncul setelah aktivitas dan tidak ada gejala sistemik atau tanda inflamasi, kemungkinan besar adalah overuse injury atau nyeri muskuloskeletal. Tidak perlu pemeriksaan lanjutan jika tidak ada red flags, cukup edukasi dan observasi. Namun, tetap waspada jika muncul gejala baru atau memburuk.


Referensi:
- NICE Clinical Knowledge Summaries: Growing pains (2022)
StatPearls: Growing Pains (2023)
American Academy of Pediatrics: Musculoskeletal Pain in Children (2021)
Royal Children’s Hospital Melbourne: Limping child guideline (2023)
Jika ada perkembangan gejala atau muncul red flags, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut atau rujuk ke spesialis anak/ortopedi.