Alo dr. Immaculata sp.N...Ijin bertanya , nyeri tulang ekor setelah jatuh terduduk dan sudah bertahun- tahun masih nyeri terutama posisi duduk...
Nyeri tulang ekor post trauma, apakah pemeriksaan yang perlu dilakukan - Saraf Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Nyeri tulang ekor post trauma, apakah pemeriksaan yang perlu dilakukan - Saraf Ask The Expert
Dibalas 18 November 2021, 15:30
drg.Ira Asnita Sembiring, Sp.Perio
Dokter Gigi Spesialis
Alo dr. Immaculata sp.N...
Ijin bertanya , nyeri tulang ekor setelah jatuh terduduk dan sudah bertahun- tahun masih nyeri terutama posisi duduk tertentu, berdiri dari duduk , butuh pemeriksaan dan penanganan apa saja dok? Terima kasih.
Dibuat 18 November 2021, 13:25
18 November 2021, 15:30
dr. Immaculata A.W SpN
Dokter Spesialis Saraf
Alodokter. Selamat sore drg Ira. Saya bantu menjawab dok.
Nyeri tulang ekor itu sangat luas.
Nyeri yang dipaparkan belum cukup terperinci. Apakah nyerinya nyeri lokal, apakah nyeri nya menjalar sampai tungkai atau kaki, apakah nyerinya disertai dengan perabaan hangat atau bengkak.
Apakah nyeri hilang timbul? Apakah nyeri terus menerus dalam keadaan apapun? Atau apakah nyeri dipacu dengan kegiatan monoton seperti duduk lama atau berdiri lama. Kemungkinan diagnosa untuk nyeri punggung bawah:
1. HNP (Hernia nucleus pulposus) lumbal.
Nyeri terjadi oleh karena penyempitan tulang belakang yang menyebabkan diskus menonjol menekan radix saraf (hernia posterolateral) atau myelum (hernia posterior). Saat pemeriksaan fisik didapatkan laseque positif, reflek fisiologis menurun atau normal sesuai radiks yang terkena, dan dermatom jelas.
Pemeriksaan penunjang: rontgen lumbosacral.
Penangangan:
- medikamentosa:
a. nsaid, paracetamol, capcaisin
b. Obat relaksan otot
c. Obat nyeri neuropatik ( obat antidepressan (amitriptilin,dll) , obat kejang (pregabalin, gabapentin, dll)
d. Steroid (baik oral maupun infeksi lokal atau paraspinal)
- non medikamentosa : operasi (PLED) , blok saraf, korset lumbal dan fisioterapi. 2. Degenerative disc disease. Kelainan ini akibat proses degeratif dengan adanya penebalan ligamentum flavum yang terlihat pada MRI Lumbal. Gejala sangat khas dimana pasien cenderung nyeri saat mencondongkan badan ke belakang. Terapi sama seperti HNP untuk medikamentosa. Dan fisioterapi. 3. Kelainan tulang. Nyeri tulang area punggung bawah tanpa ada tanda infeksi bisa karena spina bifida, fraktur, kelainan bentuk tulang (scoliosis, lordosis, kifosis), dll.
Penegakan dengan ro lumbosacral, dan MRI lumbal. Penganganan selanjutnya tergantung penyebabnya. 4. Kelainan otot . Untuk kasus sprain muscle,Kasus ini jarang terjadi pada keadaan kronik. Namun paling sering ditemukan adalah piriformis syndrome. Pasien akan mengeluh nyeri terutama saat duduk lama. Anda dapat memastikan dengan menekan area piriformis. Nanti akan saya lampirkan gambarnya. Di bawah otot ini ada saraf sciatic dan nyerinya seperti yang dialami saat nyeri hnp lumbal.
Penunjang yang dapat dilakukan adalah usg otot piriformis dan EMG. Terapi medikamentosa sama dengan hnp dan injeksi steroid intramuscular pada area piriformis. Selanjutnya fisioterapi dan penggunaan bantal donat saat sedang duduk.
Terimakasih semoga membantu.
Nyeri tulang ekor itu sangat luas.
Nyeri yang dipaparkan belum cukup terperinci. Apakah nyerinya nyeri lokal, apakah nyeri nya menjalar sampai tungkai atau kaki, apakah nyerinya disertai dengan perabaan hangat atau bengkak.
Apakah nyeri hilang timbul? Apakah nyeri terus menerus dalam keadaan apapun? Atau apakah nyeri dipacu dengan kegiatan monoton seperti duduk lama atau berdiri lama. Kemungkinan diagnosa untuk nyeri punggung bawah:
1. HNP (Hernia nucleus pulposus) lumbal.
Nyeri terjadi oleh karena penyempitan tulang belakang yang menyebabkan diskus menonjol menekan radix saraf (hernia posterolateral) atau myelum (hernia posterior). Saat pemeriksaan fisik didapatkan laseque positif, reflek fisiologis menurun atau normal sesuai radiks yang terkena, dan dermatom jelas.
Pemeriksaan penunjang: rontgen lumbosacral.
Penangangan:
- medikamentosa:
a. nsaid, paracetamol, capcaisin
b. Obat relaksan otot
c. Obat nyeri neuropatik ( obat antidepressan (amitriptilin,dll) , obat kejang (pregabalin, gabapentin, dll)
d. Steroid (baik oral maupun infeksi lokal atau paraspinal)
- non medikamentosa : operasi (PLED) , blok saraf, korset lumbal dan fisioterapi. 2. Degenerative disc disease. Kelainan ini akibat proses degeratif dengan adanya penebalan ligamentum flavum yang terlihat pada MRI Lumbal. Gejala sangat khas dimana pasien cenderung nyeri saat mencondongkan badan ke belakang. Terapi sama seperti HNP untuk medikamentosa. Dan fisioterapi. 3. Kelainan tulang. Nyeri tulang area punggung bawah tanpa ada tanda infeksi bisa karena spina bifida, fraktur, kelainan bentuk tulang (scoliosis, lordosis, kifosis), dll.
Penegakan dengan ro lumbosacral, dan MRI lumbal. Penganganan selanjutnya tergantung penyebabnya. 4. Kelainan otot . Untuk kasus sprain muscle,Kasus ini jarang terjadi pada keadaan kronik. Namun paling sering ditemukan adalah piriformis syndrome. Pasien akan mengeluh nyeri terutama saat duduk lama. Anda dapat memastikan dengan menekan area piriformis. Nanti akan saya lampirkan gambarnya. Di bawah otot ini ada saraf sciatic dan nyerinya seperti yang dialami saat nyeri hnp lumbal.
Penunjang yang dapat dilakukan adalah usg otot piriformis dan EMG. Terapi medikamentosa sama dengan hnp dan injeksi steroid intramuscular pada area piriformis. Selanjutnya fisioterapi dan penggunaan bantal donat saat sedang duduk.
Terimakasih semoga membantu.