Alo Dokter. Selamat malam dok, pasien perempuan usia 16 tahun dengan keluhan batuk 2 hari, disertai nafas bunyi ngik, demam (-). Pasien beli obat sendiri ke...
PALPITASI SETELAH KONSUMSI SALBUTAMOL 4 MG - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
PALPITASI SETELAH KONSUMSI SALBUTAMOL 4 MG
Dibalas 21 Maret 2025, 11:55

dr. Ismayuni Sumira
Dokter Umum
Alo Dokter. Selamat malam dok, pasien perempuan usia 16 tahun dengan keluhan batuk 2 hari, disertai nafas bunyi ngik, demam (-). Pasien beli obat sendiri ke apotek, diberikan salbutamol 4 mg, ambroxol 30 mg, Metilprednisolone 4 mg. Diminum jam 19.30. kemudian muncul debar2 jam 20.00. Saat ini datang ke IGD dengan keluhan berdebar2 yg belum berkurang, HR 132 reguler, kuat angkat. Saat ini Sesak (-), nyeri dada (-). Batuk (-). PF : Thorax : vesikuler (+/+), ronki (-/-), whe (-/-), BJ normal. Mohon advice dokter apakah perlu tindakan khusus utk palpitasi pasca konsumsi salbutamol 4 mg atau ckup observasi saja dokter 🙏
Dibuat 07 Maret 2025, 23:12
09 Maret 2025, 01:10

dr. Anak Agung Ifan Distyajaya, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Selamat malam dok..ijin ikut berdiskusi....pasien dengan keluhan yg dokter katakan banyak terjadi setelah pemberian salbutamol oral..Langkah yg dapat dokter lakukan adalah bila hanya keluhannnya berdebar-debar tanpa ada keluhan lain dokterdapat memberikan beta blocker yg selektif dan aman seperti esmolol, metoprolol, nebivolol, and nadolol...bila tidak ada dapat digunakan biaoprolol dok dengan mempersiapkam kemungkinan serangan asma kembali dok.
Tp bila takikardi dengan VT atau SVT dengan keluhan penurunan kesadaran, nyeri dada atau sesak mungkin dapat dipertimbahkan tatalaksana sesuai ACLS.
Semoga dapat membantu
Tp bila takikardi dengan VT atau SVT dengan keluhan penurunan kesadaran, nyeri dada atau sesak mungkin dapat dipertimbahkan tatalaksana sesuai ACLS.
Semoga dapat membantu
09 Maret 2025, 04:59

dr. Ismayuni Sumira
Dokter Umum
Alo Dokter, terimakasih banyak dokter penjelasannya 🙏
14 Maret 2025, 12:34

dr.Hafiz Hari Nugraha, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Untuk tatalaksana asma stabil maupun eksaserbasi menurut pedoman GINA tidak direkomendasikan pemberian salbutamol oral, salbutamol dapat diberikan secara inhalasi hanya pada kasus eksaserbasi dikombinasikan dengan steroid inhalasi. Pemberian secara oral/sistemik lebih banyak efek samping yg muncul bahkan meningkatkan risiko mortalitas.
19 Maret 2025, 10:57

dr. Ismayuni Sumira
Dokter Umum
Baik dokter, terimakasih banyak dok. Jadi pada pasien dengan asma terapi pengganti salbutamol nya apa dok? 🙏
19 Maret 2025, 19:59

dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Alo dokter, tenang dok walaupun salbutamol judulnya adalah beta-2 agonis, akan tetapi obat tersebut juga memiliki efek terhadap beta-1 (inotropik, dromotropic, chronotropic, lusitropic). Jadi adalah sebuah keniscayaan jika dokter memberikan salbutamol maka akan ada efek peningkatan nadi. Oleh karena itulah disarankan pemberian salbutamol ini diberikan secara inhalasi, harapannya untuk meminimalkan efek sistemik dari salbutamol. Saya rasa dokter tidak perlu panik memberikan beta blocker pada pasien ini karena nanti akan seperti menekan pedal gas dan rem secara bersamaan dok dimana kedua obat ini sifatnya adalah kompetitif. Yang perlu dilakukan saya rasa adalah KIE bahwa hal tersebut adalah efek obat yang wajar dan observasi. Terima kasih dokter
21 Maret 2025, 11:55

dr.Hafiz Hari Nugraha, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Untuk asma eksaserbasi, salbutamol dapat diberikan dengan inhalasi/nebulisasi, dapat diberikan bersama dengan steroid (budesonide) tiap 20 menit selama 1 jam kemudian evaluasi klinis.
Untuk asma stabil, pemberian terapi menurut pedoman GINA sesuai dengan step nya, prinsip asma adalah kondisi inflamasi saluran napas kronik sehingga sebagai pengontrol diberikan steroid inhalasi yg dikombinasi dengan beta 2 agonist kerja lama (LABA+ICS), beta 2 agonist kerja singkat (SABA) seperti salbutamol dapat diberikan sebagai pelega ketika serangan dengan batasan penggunaan tidak melebihi 3 kanister/tahun karena dapat meningkatkan risiko mortalitas. Untuk salbutamol oral sudah tidak direkomendasikan oleh pedoman GINA. Untuk selengkapnya anda dapat melihat dari pedoman GINA terbaru untuk tatalaksana Asma.
Terima kasih.
Untuk asma stabil, pemberian terapi menurut pedoman GINA sesuai dengan step nya, prinsip asma adalah kondisi inflamasi saluran napas kronik sehingga sebagai pengontrol diberikan steroid inhalasi yg dikombinasi dengan beta 2 agonist kerja lama (LABA+ICS), beta 2 agonist kerja singkat (SABA) seperti salbutamol dapat diberikan sebagai pelega ketika serangan dengan batasan penggunaan tidak melebihi 3 kanister/tahun karena dapat meningkatkan risiko mortalitas. Untuk salbutamol oral sudah tidak direkomendasikan oleh pedoman GINA. Untuk selengkapnya anda dapat melihat dari pedoman GINA terbaru untuk tatalaksana Asma.
Terima kasih.
09 Maret 2025, 08:20

dr. Adi Nugraha
Dokter Umum
Rujuk jika tanda bahaya yang tidak bisa ditangani IGD faskes primer
12 Maret 2025, 12:12

dr. Ismayuni Sumira
Dokter Umum
Baik terimakasih dokter🙏