Seorang pasien pasien datang ke IGD karena gangguan yg dialaminya, setelah diperiksa dan keadaan membaik pasien diminta pulang. Beberapa kali pasien juga...
Panic attack berbeda dengan acute coronary syndrome - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Panic attack berbeda dengan acute coronary syndrome
Seorang pasien pasien datang ke IGD karena gangguan yg dialaminya, setelah diperiksa dan keadaan membaik pasien diminta pulang. Beberapa kali pasien juga meminta untuk dirawat karena meski tidak ada penyakit fisik yg berarti tapi rasa khawatir dan gelisah akan munculnya kembali gangguan itu muncul saat diluar rumah sakit
Dokter umum baik yang bekerja difasilitas primer maupun fasilitas lanjutan, alangkap baiknya tetap dalam penegakan diagnosa mempertajam anamnesa.
Anamnesa merupakan modalitas dokter sekitar 60-75% dalam penegakan diagnosa. Kerapkali banyak miss atau overdiagnosa. Sebagai contoh kasus acute coronarry syndrome.
Sindrom koroner akut adalah suatu kumpulan gejala klinis iskemia miokard yang terjadi akibat kurangnya aliran darah ke miokardium berupa nyeri dada,perubahan segmen ST pada electrocardiogram (EKG), dan perubahan biomarker jantung.
Acapkali saat wanita atau pria datang dilayanan igd dengan nyeri dada dengan usia muda dan tanpa faktor risiko diassement sebagai ACS. Adapun gejala klinis acs untuk menambah pertajam anamnesa kita meliputi:
1. Nyeri dada yang cressendo (lebih berat, panjang dan sering daripada sebelumnya)
Saat anamnesa bisa kita tanya nyeri tipenya seperti apa?berapa lama?
2. Onset nyeri? Hal ini bermanfaat untuk menentukan tatalaksana dan perlu diinget dalam kegawatan kardio time is muscle
3. Apakah nyerinya menjalar ke rahang? Bahu belakang?
4. Adakah keluhan lain seperti sesak?bengkak kaki?
5. Tanya faktor risiko seperti perokok, dm tipe-2, hypertensi? Genetik
Kemudian lakukan ekg serial dan enzim jantung
Setelah konsultasi dpjp dan apabila terekslusi semua kriteria acs, alangkah bijaknya dipikirkan apakah klinis pasien merupakan kondisi serangan panik.
Serangan Panik adalah bagian dari gangguan cemas (ansietas) yang memiliki intensitas paling berat dan berlangsung episodik. Gejala yang muncul adalah gejala psikologis dan gejala fisik. Gejala "Panic Attack" :
1. Jantung terasa berdebar lebih kencang dan kuat
2. Berkeringat
3. Badan terasa bergetar, gemetar
4. Nafas terasa pendek
5. Perasaan tercekik
6. Dada terasa sakit dan tidak nyaman
7. Mual, perut tidak nyaman
8. Pusing, sempoyongan, kepala terasa ringan, sakit kepala
9. Merasa ada sensasi dingin atau panas
10. Kulit terasa baal, kesemutan, nyeri otot
11. Merasa tidak nyata, merasa bukan diri sendiri
12. Takut mati, takut gila, takut kehilangan kontrol
Serangan panik ini menimbulkan ketakutan yang luar biasa, seperti serangan jantung, sekarat, seperti mau mati. Padahal sebenarnya tidak ada organ tubuh yang terganggu atau berbahaya saat serangan ini terjadi.
Serangan panik biasanya berlangsung 10 - 30 menit, kadang kadang ada yg berakhir setelah 1 jam. Setelah serangan panik berakhir maka penderita biasanya akan merasa biasa kembali dan bisa menjalankan aktivitas yang lain.
Amanesa yang tajam akan membantu kita sebagai dokter umum saat berkerja baik difaskes primer maupun lanjutan karena tatalaksana ACS tentu berbeda dengan panik Attack.