Alo dok, mau bahas masalah pasien Ini dok, pasien usia 40 thn, pekerja IRT, awalnya tangan dan kaki nya timbul Seperti gelembung air, ukuran nya besar dan...
Pemfigoid bulosa yang sering berulang - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pemfigoid bulosa yang sering berulang
Dibalas 31 Januari 2025, 20:58
dr.rofni
Dokter Umum
Alo dok, mau bahas masalah pasien Ini dok, pasien usia 40 thn, pekerja IRT, awalnya tangan dan kaki nya timbul Seperti gelembung air, ukuran nya besar dan Luas, dan keluhan di rasa kan sudah berulang, saya mendiagnosis pemfigoid bulosa, pasien tidak mengeluhkan nyeri sama sekali, kadang bula nya pecah dengan sendiri. Penatalaksanaan yg sudah di berikan, antihistamin
Arahan lebih lanjut dok
Dibuat 31 Januari 2025, 11:25
31 Januari 2025, 20:51
dr.Rr.Ade Ratna Ayu Vitariana
Dokter Spesialis Anak
Selamat malam dok, kalau dari analisis saya kemungkinan penyakit pasien tersebut ada 2 1.epidermolysis bullosa acquisita (EBA) mrp penyakit autoimun tdk gatal tdk nyeri. Hilang timbul terutama di area yang sering mengalami gesekan atau trauma, bisa jadi beliau sering mencuci dengan tangan bisa menjadi penyebabnya juga,
2.pemfigoid bullosa (BP), penyakit autoimun yg sering terjadi di usia tua, meski tidak menyingkirkan kemungkinan usia 40 tahun juga dok, bulla biasanya lebih tegang tidak nyeri tidak gatal juga, dapat muncul tanpa gejala inflamasi sebelumnya jugaUntuk tatalaksana EBA atau BP, kortikosteroid sistemik atau bisa juga obat imunosuoresan seperti rituximab atau azathioprine, hindari gesekan berulang, cari gaktor resiko lain seperti diabetes atauboenyakitvautoimun lainnya, hindari pecahnya bulla secara sengaja untuk mencegah infejsi sekunder, jika ada tanda infeksi sekunder berikan dressing steril dan obat antibiotika topikal, untuk lebih lanjutnya monggo dikonsultasikan ke sejawat dokter spesialis kulit dok, demikian dok
2.pemfigoid bullosa (BP), penyakit autoimun yg sering terjadi di usia tua, meski tidak menyingkirkan kemungkinan usia 40 tahun juga dok, bulla biasanya lebih tegang tidak nyeri tidak gatal juga, dapat muncul tanpa gejala inflamasi sebelumnya jugaUntuk tatalaksana EBA atau BP, kortikosteroid sistemik atau bisa juga obat imunosuoresan seperti rituximab atau azathioprine, hindari gesekan berulang, cari gaktor resiko lain seperti diabetes atauboenyakitvautoimun lainnya, hindari pecahnya bulla secara sengaja untuk mencegah infejsi sekunder, jika ada tanda infeksi sekunder berikan dressing steril dan obat antibiotika topikal, untuk lebih lanjutnya monggo dikonsultasikan ke sejawat dokter spesialis kulit dok, demikian dok