Alo dokter, berbagi kasus dan mohon infonya,Ada pasien usia 26 tahun dengan keluhan mood swing sesaat setelah masa ovulasi berakhir. Selain itu pasien kadang...
Konsul pasien suspek premenstrual dysphoric disorder - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Konsul pasien suspek premenstrual dysphoric disorder
Alo dokter, berbagi kasus dan mohon infonya,
Ada pasien usia 26 tahun dengan keluhan mood swing sesaat setelah masa ovulasi berakhir. Selain itu pasien kadang suka menangis sendiri tanpa ada penyebabnya. Perubahan mood dan kehilangn minat trjadi 10-12 hari sebelum haid terjadi, bahkan kadang hilang konsentrasi dan malas bekerja. Nafsu makan bertambah, berat badan kadang naik 1-2 kg dalam masa sblum haid ini. Keluhan psikis ini kadang dibarengi dengan breast tenderness, nyeri perut bawah, dan nyeri otot seluruh badan. Keluhan ini kira-kira sudah 2 tahun dan selalu muncul 10-14 hari sebelum haid berangsur hilang di hari kedua atau tiga haid. Tetapi tidak semua keluhan muncul berbarengan pada 1 siklus.
Yang saya ingin tanyakan, apakah hal ini sudah bisa dikategorikan premenstrual dysphoric disorde atau hanya Premenstrual syndrome yang cukup parah? Pemeriksaan apa saja yang diperlukan untuk menyingkirkan atau membantu menegakkan diagnosis? Untuk PMDD sendiri sebaiknya berobat ke psikiater atau spesialis obsgyn ya dok?
Alo dok,
dr. Firdausi, saya lampirkan kriteria diagnosis premenstrual dysphoric disorder dari DSM-5 y barangkali bisa menjadi pelengkap penentuan diagnosisnya. Menanggapi bahwa premenstrual dysphoric disorder ada dalam 1 blok gangguan depresi. Mohon apabila ada kecenderungan ke arah depresi yang menetap, berulang namun fungsi sosial, pekerjaan, harian masih baik maka kemungkinan diagnosis bisa melebar. Penggalian informasi fase hipomanik dan manik menjadi faktor penting disini. Apabila pasien sangat memahami depresi muncul saat periode ovulasi, mungkin bisa sambil di tracking pola mood pasien diluar siklus tersebut, karena tidak jarang overlap dengan gangguan bipolar.
Semoga bermanfaat, sukses selalu!
Jika pasien mengatakan "saya udh berkali2 mmbunuh diri saya sendiri dlm pikiran sya, tp saya ga ada niat melakukan scara nyata krn tau itu salah" apakh itu sdh termasuk suicide tentament?
Kalau ini semua sudah muncul, kemungkinan blok depresi sudah jelas masuk dalam kasus ini, baik dipengaruhi faktor hormonal atau gangguan jaras monoaminergic utama.
Semoga dapat terus terpantau y dok utk pasien tersebut, must be aware ketika melakukan edukasi, jika sangat mengganggu pola fungsi harian, pekerjaan & sosial dikonsulkan saja utk mendapat tatalaksana lanjut.
Kalau sudah menganggu kegiatan sehari2 sepertinya sudah termasuk PMDD. Terapinya membutuhkan kolaborasi antara SpOG dan SpKJ, yang mencakup psikoterapi, penggunaan antidepresan, atau pil KB kombinasi. Selain itu perlu disingkirkan apakah ada psikopatologi lain.
Saya mendapat artikel lengkap bagaimana tanda dan gejala serta perbedaan PMS dan PMDD. PMDD sendiri dikategorikan PMS berat yg ditandai dgn perubahan mood, penarikan minat, sulit konsentrasi, mudah lemas, perubahan nafsu makan, perubahan pola tidur, dll.
PMDD sendiri termasuk salah satu diagnosa medis dalam DSM-5 namun di PPGDJ III belum ada diagnosa tsb CMIIW.
Penanganannya sendiri bisa dalam bentuk farmakologi seperti yg telah dr. Darrel sampaikan, namun dapat juga dicoba pemberian kalsium dan vitamin D, sementara non farmakologis adalah dgn TCM/traditional chinese medicine, akupunktur dan CBT.
Berikut linknya: https://www.aafp.org/afp/2016/0801/p236.pdf
Semoga membantu dok,
Kalau sudah menganggu kegiatan sehari2 sepertinya sudah termasuk PMDD. Terapinya membutuhkan kolaborasi antara SpOG dan SpKJ, yang mencakup psikoterapi, penggunaan antidepresan, atau pil KB kombinasi. Selain itu perlu disingkirkan apakah ada psikopatologi lain.
Saya mendapat artikel lengkap bagaimana tanda dan gejala serta perbedaan PMS dan PMDD. PMDD sendiri dikategorikan PMS berat yg ditandai dgn perubahan mood, penarikan minat, sulit konsentrasi, mudah lemas, perubahan nafsu makan, perubahan pola tidur, dll.
PMDD sendiri termasuk salah satu diagnosa medis dalam DSM-5 namun di PPGDJ III belum ada diagnosa tsb CMIIW.
Penanganannya sendiri bisa dalam bentuk farmakologi seperti yg telah dr. Darrel sampaikan, namun dapat juga dicoba pemberian kalsium dan vitamin D, sementara non farmakologis adalah dgn TCM/traditional chinese medicine, akupunktur dan CBT.
Berikut linknya: https://www.aafp.org/afp/2016/0801/p236.pdf
Semoga membantu dok,
Kalau ini semua sudah muncul, kemungkinan blok depresi sudah jelas masuk dalam kasus ini, baik dipengaruhi faktor hormonal atau gangguan jaras monoaminergic utama.
Semoga dapat terus terpantau y dok utk pasien tersebut, must be aware ketika melakukan edukasi, jika sangat mengganggu pola fungsi harian, pekerjaan & sosial dikonsulkan saja utk mendapat tatalaksana lanjut.