Berdasarkan sintesis data-data penelitian melalui meta-analisis, termasuk metaanalisis Cochrane, dapat disimpulkan bahwa tidak ada golongan agen hipertensi...
Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
Berdasarkan sintesis data-data penelitian melalui meta-analisis, termasuk metaanalisis Cochrane, dapat disimpulkan bahwa tidak ada golongan agen hipertensi yang secara umum lebih superior dibandingkan yang lain. Diuretik thiazide tergolong antihipertensi yang efektif dan efisien, namun penggunaannya tetap harus menimbang untung-rugi pada masing-masing pasien.
Diuretik thiazide memiliki efek metabolik seperti gangguan metabolisme glukosa, profil lipid, dan hipokalemia. Sehingga, golongan obat ini tidak cocok digunakan pada pasien hipertensi dengan komorbiditas tertentu seperti penyakit ginjal kronis, arterosklerosis karotid, dan hipertrofi prostat. Baca ulasan selengkapnya terkait hal ini di https://www.alomedika.com/rasionalitas-pemberian-diuretik-thiazide-untuk-hipertensi!
Alo dokter! Sudah baca ulasan artikel Alomedika di atas? Kalau dokter sendiri ketika menghadapi pasien hipertensi sering pakai obat golongan thiazide seperti hydrochlorothiazide, tidak? Kalau tidak, seringnya pakai obat apa dok?
Yang pasti, apapun antihipertensinya harus menimbang untung-rugi pada pasien dan kita juga harus tahu kondisi di mana obat tidak boleh digunakan.
Salam Alomedika!
Berdasarkan sintesis data-data penelitian melalui meta-analisis, termasuk metaanalisis Cochrane, dapat disimpulkan bahwa tidak ada golongan agen hipertensi yang secara umum lebih superior dibandingkan yang lain. Diuretik thiazide tergolong antihipertensi yang efektif dan efisien, namun penggunaannya tetap harus menimbang untung-rugi pada masing-masing pasien.
Diuretik thiazide memiliki efek metabolik seperti gangguan metabolisme glukosa, profil lipid, dan hipokalemia. Sehingga, golongan obat ini tidak cocok digunakan pada pasien hipertensi dengan komorbiditas tertentu seperti penyakit ginjal kronis, arterosklerosis karotid, dan hipertrofi prostat. Baca ulasan selengkapnya terkait hal ini di https://www.alomedika.com/rasionalitas-pemberian-diuretik-thiazide-untuk-hipertensi!
Alo dokter! Sudah baca ulasan artikel Alomedika di atas? Kalau dokter sendiri ketika menghadapi pasien hipertensi sering pakai obat golongan thiazide seperti hydrochlorothiazide, tidak? Kalau tidak, seringnya pakai obat apa dok?
Yang pasti, apapun antihipertensinya harus menimbang untung-rugi pada pasien dan kita juga harus tahu kondisi di mana obat tidak boleh digunakan.
Salam Alomedika!
Hanya menambahkan,
pada geriatri,justru HCT direkomendasikan pada kasus Isolated Hypertension,
paling superior dibandingkan antihipertensi lain,walau hrs memperhatikan efek sampingnya. Misal ortostatik hypotension.
Untuk hipokalemia,tidak terlalu signifikan, justru pada kasus ginjal kronis yang HD, pemberian diuretik dapat menurunkan kalium, bergantung renal residual functionnya.
Alo dokter Andre,
Wah, artikel yang cukup menarik, Dok... kalau pengalaman Saya sewaktu PTT di Puskesmas dahulu, malah tidak pernah atau jarang sekali menggunakan HCT,...malah kalau ada hipertensi dan ada tanda-tanda oedema tungkai bawah, lebih sering penggunaan Furosemid, baik sendiri atau kombinasi dengan anti hipertensi lainnya, sedangkan jika hipertensi saja tanpa ada tanda-tanda dan gejala klinis lainnya, biasanya yang Saya pilih adalah Captopril atau Amlodipine (ini pun masih jarang)..... mungkin rekan-rekan lain ada pengalaman juga dalam peresepan HCT untuk hipertensi :)
Sangat berguna