Alo dr. Soeklola Muliady, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Seringkali dalam chat, pasien psikiatri yang berobat jalan mengeluhkan rasa tidak nyaman saat minum...
Redflag Pada Pasien Psikiatri yang Berobat Jalan - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Redflag Pada Pasien Psikiatri yang Berobat Jalan - Jiwa Ask the Expert
Alo dr. Soeklola Muliady, Sp. KJ, izin bertanya dokter.
Seringkali dalam chat, pasien psikiatri yang berobat jalan mengeluhkan rasa tidak nyaman saat minum obat dari dokter spesialis jiwa seperti jantung berdebar, gelisah, sulit tidur, dan sebagainya. Redflag apa saja yang perlu kita sampaikan pada pasien yang membuat harus segera kembali ke dokter spesialis jiwa?
Terimakasih sebelumnya dokter.
Alo dr. Nurul,
Benar sekali bahwa efek samping obat juga merupakan salah satu red flag yang perlu diwaspadai. Sampaikan ke pasien untuk gejala efek samping obat berupa:
1. Potensi efek samping yang lebih serius jika gejala efek samping awal tersebut tidak segera diperiksa lebih lanjut secara langsung.
2. Yakinkan pasien bahwa sebagai sesama dokter, tentu dokter yang memeriksa pasien dan yang memberi obat pada pasien lebih paham tentang kondisi pasien. Selain itu gejala fisik tersebut juga hanya dapat diperiksa lewat pemeriksaan fisik langsung. itu sebabnya pasien perlu segera kembali ke dokter yang memberikan pengobatan.
Ingatkan juga untuk gejala efek samping obat memerlukan pemeriksaan langsung sehingga tidak dapat menghubungi psikiater via telekonsultasi saja.
Sementara red flag lain di psikiatri yang perlu dokter waspadai berupa:
1. potensi menyakiti diri atau orang lain
2. gaduh gelisah
3. risiko tinggi bunuh diri (sudah ada pikiran bunuh diri berulang, ide menyakiti diri bertujuan mengakhiri hidup, riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya, riwayat bunuh diri dalam keluarga, termasuk andai-andai jika dirinya meninggal)
untuk red flag tersebut maka pasien harus segera menemui (secara tatap muka) ke psikiater terdekat atau dirujuk ke UGD RS yang memiliki rawat inap psikiatri terdekat.
Semoga membantu.
Sama-sama dr. Nurul