Apakah pasien dengan diabetes dan sindroma nefrotik boleh mendapat terapi steroid?
terapi kortikosteroids untuk penyakit sindroma nefrotik dan diabetes - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
terapi kortikosteroids untuk penyakit sindroma nefrotik dan diabetes
Dibalas 09 Mei 2018, 16:11
dr. Nurul Falah
Dokter Umum
Apakah pasien dengan diabetes dan sindroma nefrotik boleh mendapat terapi steroid?
Dibuat 09 Mei 2018, 13:56
4 Balasan
09 Mei 2018, 15:01
dr. Winda Agustina
Dokter Umum
Selamat siang dr. Nurul,
Boleh tahu untuk pasien tersebut terjadinya sindroma nefrotik apakah terjadinya karena komplikasi diabetes?
09 Mei 2018, 15:51
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
halo dr Nurul, saya mencoba membantu menjawab.
Dalam mendiagnosis Sindrom Nefrotik, ada beberapa informasi penting yang perlu kita ketahui dari pasien.
Dari Anamnesis: digali informasi adakah penyakit sistemik yang mungkin menjadi dasar penyebab sindrom nefrotik salah satunya adalah DM yg sudah dialami oleh pasien tsb, kemudian penyakit autoimun spt SLE, penyakit infeksi seperti infeksi HIV, atau riwayat penggunaan obat2an OAINS, interferon,bifosfonat, penicillamin dll.
Dari pemeriksaan :
apakah pasien ini sudah dilakukan pemeriksaan proteinuria dengan urin tampung 24 jam? dimana jika proteinuria lebih dari 3.5 gr/24 jam dipastikan bahwa proteinuria masif dengan nephrotic range.
kemudian dari tekanan darah yang tinggi, gangguan fungsi ginjal (peningkatan kadar kreatinin), dari pemeriksaan kolesterol, LDL, HDL, TG didapatkan hiperlipidemia, dan yang terakhir perlu dilakukan biopsi ginjal utk mastika
Jika dari anamnesis dan pemeriksaan tsb mengarah ke sindroma nefrotik, yang kaitannya dengan DM(dari keterangan dokter)
jangan lupa bahwa keadaan nefropati DM juga dapat terjadi proteinuria masif dengan nephrotic range, karena hiperglikemia mengakibatkan hiperfiltrasi glomerulus dan akhirnya terjadi kerusakan glomerulus, sehingga protein menjadi bocor, dan jangan lupakan juga pada pasien DM juga terjadi gangguan lipid yang mengakibatkan Dislipidemia yang juga dapat terjadi di pasien Sindrom nefrotik. Besar kemungkinan, pada pasien ini Sindrom nefrotiknya diakibatkan nefropati diabetik.
Untuk penggunaan steroid pada sindrom nefrotik, dari guideline dan literatur, harus jelas dulu apakah sindrom nefrotiknya diakibatkan penyakit autoimun seperti amiloidosis atau lupus, maka itu direkomendasikan biopsi ginjal untuk mengetahui gangguan struktur atau adakah kompleks imun yg merusak glomerulus yang kita ketahui klasifikasinya : minimal change, focal segmental, membranoproliferative, nephropathy igA, advance sclerosis.
jika memang gangguan imun terutama pada minimal change disease, steroid jelas ada tempat, tetapi harus hati2 pada pasien DM, terapi untuk kontrol glikemi harus menggunakan insulin, supaya tidak makin memperburuk hiperglikemianya.
Poin penting dalam terapi Sindrom nefrotik yang berkaitan dengan Nefropati DM:
1. mengurangi proteinuria: kontrol tekanan darah sekaligus mengurangi proteinuria dengan pemberian ACE inhibitor atau ARB, jika belum terkontrol dapat ditambahkna Ca antagonis seperti diltiazem dan verapamil
2.mengurangi edema: dapat diberikan diuretik seperti loop diuretik dan antagonis aldosteron
3.diet rendah garam: direkomendasikan KDOQI 1 gr/kg bb per hari
4.terapi hiperlipidemia : pemberian statin dapat mengurangi progresifitas penyakit ginjal
Sumber:
1.Uptodate 2017 -Nephrotic Syndrome
2.Nephrotic Syndrome in Diabetic Kidney Disease: An Evaluation ... - NCBI - NIH
https://www.ncbi.nlm.nih.gov › articles
Dalam mendiagnosis Sindrom Nefrotik, ada beberapa informasi penting yang perlu kita ketahui dari pasien.
Dari Anamnesis: digali informasi adakah penyakit sistemik yang mungkin menjadi dasar penyebab sindrom nefrotik salah satunya adalah DM yg sudah dialami oleh pasien tsb, kemudian penyakit autoimun spt SLE, penyakit infeksi seperti infeksi HIV, atau riwayat penggunaan obat2an OAINS, interferon,bifosfonat, penicillamin dll.
Dari pemeriksaan :
apakah pasien ini sudah dilakukan pemeriksaan proteinuria dengan urin tampung 24 jam? dimana jika proteinuria lebih dari 3.5 gr/24 jam dipastikan bahwa proteinuria masif dengan nephrotic range.
kemudian dari tekanan darah yang tinggi, gangguan fungsi ginjal (peningkatan kadar kreatinin), dari pemeriksaan kolesterol, LDL, HDL, TG didapatkan hiperlipidemia, dan yang terakhir perlu dilakukan biopsi ginjal utk mastika
Jika dari anamnesis dan pemeriksaan tsb mengarah ke sindroma nefrotik, yang kaitannya dengan DM(dari keterangan dokter)
jangan lupa bahwa keadaan nefropati DM juga dapat terjadi proteinuria masif dengan nephrotic range, karena hiperglikemia mengakibatkan hiperfiltrasi glomerulus dan akhirnya terjadi kerusakan glomerulus, sehingga protein menjadi bocor, dan jangan lupakan juga pada pasien DM juga terjadi gangguan lipid yang mengakibatkan Dislipidemia yang juga dapat terjadi di pasien Sindrom nefrotik. Besar kemungkinan, pada pasien ini Sindrom nefrotiknya diakibatkan nefropati diabetik.
Untuk penggunaan steroid pada sindrom nefrotik, dari guideline dan literatur, harus jelas dulu apakah sindrom nefrotiknya diakibatkan penyakit autoimun seperti amiloidosis atau lupus, maka itu direkomendasikan biopsi ginjal untuk mengetahui gangguan struktur atau adakah kompleks imun yg merusak glomerulus yang kita ketahui klasifikasinya : minimal change, focal segmental, membranoproliferative, nephropathy igA, advance sclerosis.
jika memang gangguan imun terutama pada minimal change disease, steroid jelas ada tempat, tetapi harus hati2 pada pasien DM, terapi untuk kontrol glikemi harus menggunakan insulin, supaya tidak makin memperburuk hiperglikemianya.
Poin penting dalam terapi Sindrom nefrotik yang berkaitan dengan Nefropati DM:
1. mengurangi proteinuria: kontrol tekanan darah sekaligus mengurangi proteinuria dengan pemberian ACE inhibitor atau ARB, jika belum terkontrol dapat ditambahkna Ca antagonis seperti diltiazem dan verapamil
2.mengurangi edema: dapat diberikan diuretik seperti loop diuretik dan antagonis aldosteron
3.diet rendah garam: direkomendasikan KDOQI 1 gr/kg bb per hari
4.terapi hiperlipidemia : pemberian statin dapat mengurangi progresifitas penyakit ginjal
Sumber:
1.Uptodate 2017 -Nephrotic Syndrome
2.Nephrotic Syndrome in Diabetic Kidney Disease: An Evaluation ... - NCBI - NIH
https://www.ncbi.nlm.nih.gov › articles
09 Mei 2018, 16:04
dr. Winda Agustina
Dokter Umum
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
halo dr Nurul, saya mencoba membantu menjawab.
May 09, 2018 at 15:51 pm
Dalam mendiagnosis Sindrom Nefrotik, ada beberapa informasi penting yang perlu kita ketahui dari pasien.
Dari Anamnesis: digali informasi adakah penyakit sistemik yang mungkin menjadi dasar penyebab sindrom nefrotik salah satunya adalah DM yg sudah dialami oleh pasien tsb, kemudian penyakit autoimun spt SLE, penyakit infeksi seperti infeksi HIV, atau riwayat penggunaan obat2an OAINS, interferon,bifosfonat, penicillamin dll.
Dari pemeriksaan :
apakah pasien ini sudah dilakukan pemeriksaan proteinuria dengan urin tampung 24 jam? dimana jika proteinuria lebih dari 3.5 gr/24 jam dipastikan bahwa proteinuria masif dengan nephrotic range.
kemudian dari tekanan darah yang tinggi, gangguan fungsi ginjal (peningkatan kadar kreatinin), dari pemeriksaan kolesterol, LDL, HDL, TG didapatkan hiperlipidemia, dan yang terakhir perlu dilakukan biopsi ginjal utk mastika
Jika dari anamnesis dan pemeriksaan tsb mengarah ke sindroma nefrotik, yang kaitannya dengan DM(dari keterangan dokter)
jangan lupa bahwa keadaan nefropati DM juga dapat terjadi proteinuria masif dengan nephrotic range, karena hiperglikemia mengakibatkan hiperfiltrasi glomerulus dan akhirnya terjadi kerusakan glomerulus, sehingga protein menjadi bocor, dan jangan lupakan juga pada pasien DM juga terjadi gangguan lipid yang mengakibatkan Dislipidemia yang juga dapat terjadi di pasien Sindrom nefrotik. Besar kemungkinan, pada pasien ini Sindrom nefrotiknya diakibatkan nefropati diabetik.
Untuk penggunaan steroid pada sindrom nefrotik, dari guideline dan literatur, harus jelas dulu apakah sindrom nefrotiknya diakibatkan penyakit autoimun seperti amiloidosis atau lupus, maka itu direkomendasikan biopsi ginjal untuk mengetahui gangguan struktur atau adakah kompleks imun yg merusak glomerulus yang kita ketahui klasifikasinya : minimal change, focal segmental, membranoproliferative, nephropathy igA, advance sclerosis.
jika memang gangguan imun terutama pada minimal change disease, steroid jelas ada tempat, tetapi harus hati2 pada pasien DM, terapi untuk kontrol glikemi harus menggunakan insulin, supaya tidak makin memperburuk hiperglikemianya.
Poin penting dalam terapi Sindrom nefrotik yang berkaitan dengan Nefropati DM:
1. mengurangi proteinuria: kontrol tekanan darah sekaligus mengurangi proteinuria dengan pemberian ACE inhibitor atau ARB, jika belum terkontrol dapat ditambahkna Ca antagonis seperti diltiazem dan verapamil
2.mengurangi edema: dapat diberikan diuretik seperti loop diuretik dan antagonis aldosteron
3.diet rendah garam: direkomendasikan KDOQI 1 gr/kg bb per hari
4.terapi hiperlipidemia : pemberian statin dapat mengurangi progresifitas penyakit ginjal
Sumber:
1.Uptodate 2017 -Nephrotic Syndrome
2.Nephrotic Syndrome in Diabetic Kidney Disease: An Evaluation ... - NCBI - NIH
https://www.ncbi.nlm.nih.gov › articles
Sangat bermanfaat informasinya dok.. terimakasih banyak
09 Mei 2018, 16:11
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
dr. winda agustina
May 09, 2018 at 16:04 PMSangat bermanfaat informasinya dok.. terimakasih banyak
sama2 dok 😊