Alo Dok. Menarik ya Dok kasusnya. Saya coba ulas dari sisi psikiatri sedikit ya Dok. Pertama, apakah ada informasi dari pasien atau keluarga, terkait hewan apa yang masuk ke dalam telinga pasien? Karna sudah satu minggu lho dok? Tidak nyaman lho dok, bagi hewan masuk ke lubang sempit seperti liang telinga. Kalau ada hewan bisa bertahan tetap hidup selama seminggu perlu dipastikan dulu hewan apa itu, biar jelas kemungkinan bahayanya apa dan biar jelas juga, apakah cerita pasien masuk akal atau tidak. Jangan jangan dia bercerita bahwa hewan yang masuk ke telinganya adalah gajah. Kan repot tu dok. Kedua, perlu ditanyakan juga, bagaimana kronologis terjadinya hewan masuk itu bagaimana dok. Perlu juga diketahui, apakah hewan itu masuk sendiri atau dimasukkan pasien? Pastikan ceritanya logis dan masuk akal. Apakah ada saksi yang mengetahui kejadiannya? Kalau hewan dimasukkan, tanyakan motifnya apa?  Kalau dokter temukan kejanggalan, penting untuk didiagnosis banding ya dok. Ketiga. Apakah dokter sudah melakukan pemeriksaan terhadap telinga pasien? Apa yang dokter temukan? Apakah benar ada hewan? Jika ternyata dari hasil pemeriksaan tidak ada benda asing, padahal pasien masih mengaku merasakan ada hewan dalam telinganya, artinya kan pasien mengalami halusinasi taktil. Halusinasi taktil ini sering juga dialami oleh pasien dengan gangguan psikotik. Misal gangguan skizofrenia. Saya punya seorang pasien misalnya, yang meyakini ada sesuatu yang menjalar di dalam wajahnya. Kalau demikian adanya, tentu tata laksana selanjutnya adalah mengkonsultasikan pasien ke psikiater. Demikian dok, semoga membantu dan tidak bikin tambah pusing :D

Alo dok izin berdiskusi..
umumnya hewan yang dapat masuk ke dalam telinga jenisnya berupa serangga
Prinsip penanganan adanya benda asing Seperti serangga yang masuk ke dalam telinga adalah mematikan serangga  yang masuk ke dalam telinga tersebut.. bisa dengan pemberian obat tetes telinga ataupun bila tidak tersedia dapat menggunakan minyak sayur..
Setelah serangganya mati, tentunya harus dikeluarkan untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di telinga akibat adanya benda asing di telinga tersebut ( sensasi tertutup ataupun masih ada yang bergerak di dalam telinga), dengan cara dapat dikeluarkan dengan ekstraktor (aligator telinga) pada serangga yang ukurannya besar apapun dapat dilakukan irigasi telinga pada serangga yang ukurannya kecil..Setengah dilakukan tindakan ekstraksi tentunya harus dievaluasi apakah terjadi iritasi atau luka lecet pada telinga baik liang ataupun gendang telinga.. dan dilakukan tatalaksana sesuai temuan dari hasil pemeriksaan pasca ekstraksiEdukasi pasien jangan dikorek telinganya, ataupun dicoba dikeluarkan secara mandiri agar tidak Mencetuskan terjadinya infeksiSemoga dapat membantu

https://www.alomedika.com/tindakan-medis/telinga-hidung-tenggorokan/ekstraksi-corpus-alienum-dari-meatus-akustikus-eksternus-telingaBisa dibaca disitu ya dok.