Menyampaikan Berita Kematian Kepada Keluarga Pasien

Oleh :
dr. Hunied Kautsar

Menyampaikan berita kematian kepada keluarga pasien adalah salah satu tugas dokter yang sangat penting, tetapi dirasa cukup membebani. Dibutuhkan keahlian khusus untuk menyampaikan berita buruk tersebut kepada keluarga pasien. Ketika dokter tidak memiliki keahlian yang tepat, maka menyampaikan berita kematian dapat menyebabkan konsekuensi negatif bagi pasien, keluarga, dan dokter.[1,2]

Kebanyakan dokter mengandalkan pengalaman pribadi mereka dalam menyampaikan berita kematian, karena kurangnya pelatihan selama masa pendidikan mengenai hal ini. Ketakutan yang dimiliki dokter saat menyampaikan kabar buruk di antaranya takut disalahkan, membangkitkan reaksi, tidak dapat mengekspresikan emosi, tidak mengetahui semua jawaban, dan ketakutan pribadi terhadap penyakit dan kematian. Selain itu, berita kematian yang disampaikan secara tidak memadai atau tidak sensitif dapat berdampak buruk pada keluarga pasien.[1]

Sebuah studi tahun 2016 memberikan kuesioner kepada 54 dokter di bagian Bedah di rumah sakit Universitas Baylor Dallas, terdiri dari 17 wanita dan 37 pria, serta 34 residen dan 20 spesialis. Tujuan kuesioner adalah untuk menentukan apakah diperlukan program pendidikan dalam menyampaikan berita buruk.[1]

Referensi