Pendahuluan Penisilamin
Penisilamin atau penicillamine merupakan agen kelasi yang bekerja sebagai antidotum pada kondisi keracunan logam berat, seperti timbal dan tembaga.[1,2] Sebagai agen kelasi tembaga,penisilamin diindikasikan untuk penyakit Wilson, suatu gangguan metabolisme tembaga yang mengakibatkan akumulasi tembaga pada otak dan hepar. Selain itu, penisilamin juga digunakan pada artritis reumatoid dan sistinuria.[3,4]
Penisilamin memiliki struktur molekul yang efektif mengikat logam berat. Segera setelah terikat dengan logam berat dalam tubuh, penisilamin membentuk kompleks yang bersifat lebih tidak toksik dibandingkan ion logam bebas.[5]
Saat ini, penisilamin tidak mendapatkan persetujuan FDA untuk digunakan sebagai antidotum pada keracunan timbal dan keracukan arsenik, karena adanya efek samping berupa sindrom nefrotik maupun gangguan autoimun pada penggunaan jangka panjang. Di Indonesia, penisilamin diindikasikan untuk keracunan timbal.[1,6-9]
Formula: C5H11NO2S
Nama kimia: (2S)-2-amino-3-methyl-3-sulfanylbutanoic acid [10]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Penisilamin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antidot [1] |
Subkelas | Antidot Khusus [1] |
Akses | Resep [11] |
Wanita hamil | Kategori FDA: D [3]; Kategori TGA: D [2] |
Wanita menyusui | Tidak ada data mengenai ekskresi penisilamin dalam ASI [2,3] |
Anak-anak | Penisilamin dapat digunakan pada pasien anak berusia di atas 2 tahun yang mengalami penyakit Wilson [12] |
Infant | Tidak ada data mengenai penggunaan penisilamin pada infant [2,3] |
FDA | Approved [3] |