Kontraindikasi dan Peringatan Phenytoin
Kontraindikasi phenytoin atau fenitoin adalah riwayat hipersensitivitas terhadap phenytoin atau hepatotoksisitas akibat phenytoin. Peringatan yang harus diperhatikan terkait phenytoin adalah penggunaan pada kondisi khusus seperti penyakit kardiovaskular, hipotiroid, dan diabetes mellitus.[2,5,7,8]
Kontraindikasi
Phenytoin dikontraindikasikan pada kasus hipersensitivitas terhadap phenytoin dan pada pasien dengan riwayat hepatotoksisitas akut akibat phenytoin. Selain itu, obat ini juga dikontraindikasikan untuk digunakan bersama delavirdine.[2,5,7]
Pada penggunaan secara intravena, phenytoin dikontraindikasikan pada kasus sinus bradikardi, blok sinoatrial, AV blok derajat 2 dan 3, serta sindrom Adams–Stokes.[2,5,7,8]
Peringatan
Phenytoin tidak efektif untuk mengatasi kejang absans (petit mal) atau kejang yang disebabkan oleh hipoglikemia dan kelainan metabolik lainnya. Penggunaan phenytoin dalam jangka panjang juga dapat mengurangi densitas tulang.
Pemberian secara intravena yang terlalu cepat (>50 mg/menit pada dewasa atau >1–3 mg/menit pada anak-anak) dapat menimbulkan efek samping kardiovaskular yang fatal, seperti bradikardi, aritmia, fibrilasi ventrikel, blok konduksi atrium atau ventrikel, hipotensi, bahkan syok. Jika ditemukan efek samping kardiovaskular, pemberian phenytoin harus dikurangi kecepatannya atau dihentikan.[5,7,8]
Pada pasien hipotiroid, phenytoin dapat berikatan dengan thyroid binding globulin dan memengaruhi hasil tes fungsi tiroid. Pada pasien diabetes mellitus, phenytoin dapat meningkatkan kadar gula darah.
Pada pasien gagal hati, metabolisme phenytoin dapat terganggu, sedangkan pada pasien gagal ginjal, ekskresi phenytoin dapat terhambat. Pada pasien depresi berat, phenytoin dapat meningkatkan keinginan atau perilaku bunuh diri. Sementara itu, pada pasien porfiria, phenytoin dapat mencetuskan eksaserbasi.[5,7,8]
Gejala Toksisitas
Gejala awal toksisitas phenytoin adalah gangguan pada sistem saraf pusat (nystagmus, disartria, ataksia, dan lain–lain). Pasien juga dapat mengalami penurunan kesadaran, depresi napas, dan gangguan sirkulasi yang berujung pada kematian. Jika ditemukan gejala toksisitas, phenytoin harus segera dihentikan. Tidak ada antidot untuk toksisitas phenytoin.[5,7]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli